Real Or Myth? [END]

My Brother, Alexander Exie

Aku mulai terbangun dari tidurku dengan perasaan lega. Seperti kata orang, tidur bisa membuatmu merasa lebih baik.

Begitu kubuka kedua mataku, aku tau kalau aku masih ada di dalam penjara ini.

Benar juga, aku sedang di penjara bersama yang lainnya disini

Aku langsung bangkit dari tidurku dan mencoba melihat keluar tanpa memegang jeruji besinya atau hal yang sama akan terulang.

"Exie..."

Aku langsung menoleh ke sumber suara yang memanggilku itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Elly dari penjara yang jauh berada di ujung sana

"Tanyakan saja pada Mika" jawabku

"Tapi dia belum kunjung bangun daritadi"

Aku mencoba mengetuk ngetuk dinding di sebelah kananku untuk membangunkan Mika.

"Mika, bangunlah"

Tak ada jawaban sama sekali, hanya ada keheningan.

"Bagaimana kondisi yang lain, Elly?" Tanyaku

"Yang lain juga belum bangun. Tadi Sean membangunkan ku, namun setelah itu ia tertidur lagi" jawab Elly.

Aku ingin sekali memikirkan jalan keluar dari sini, tapi aku merasa sangat lapar dan haus.

Entah sudah berapa lama aku disini, tubuhku sudah sangat lemas, aku tidak tau harus berbuat apa.

"Exie.... Kau masih sadar kan?" Tanya Elly dari sana

"Ya, aku disini" jawabku

"Bagaimana ini? Apa kita tidak bisa melarikan diri?" Tanya Elly

"Tidak, aku tidak bisa menyentuh jeruji besi ini. Karena ketika aku menyentuhnya walau sedikit saja, muncul duri duri besi yang tajam"

"Bagaimana ini?"

Aku bisa merasakannya, suara Elly yang terdengar gemetar ketakutan.

Aku mengerti dengan perasaan Elly saat ini, aku juga khawatir. Tidak ada yang bisa kulakukan, aku tidak bisa menyentuh jeruji besi nya.

Atau bahkan aku tidak bisa berdiri, tubuhku sudah lemas. Hal yang paling kurasakan saat ini adalah haus, haus yang begitu menyakitkan.

Disini terasa begitu lembab, tapi aku tidak merasa kedinginan sedikitpun

"Exie, sepertinya, kita ditangkap ketika tertidur. Lalu, masing masing dari kita ditunjukan sebuah mimpi yang begitu indah agar kita tidak bisa bangun untuk selamanya. Mati, namun tidak mati. Tidur, namun tidak tertidur" Elly tiba tiba saja berbicara

"Bagaimana kau tau?" Tanyaku

"Hanya pemikiranku saja" jawab Elly

"Entahlah Elly, aku tidak bisa berpikir sekarang, aku dehidrasi dan lapar"

"Sama, aku ingin sekali meminum darah"

Aku tidak tau siapa dalang dibalik ini semua, dan apa yang terjadi, atau sudah berapa lama waktu berlalu.

Semua ini sangat sulit untuk dipikirkan, walau aku berusaha untuk memikirkannya, yang muncul di kepalaku hanyalah makanan saja.

Bagaimana caraku melarikan diri?

Aku tidak memiliki petunjuk sedikitpun, mengenai siapa, kenapa, dan bagaimana kami bisa ada disini.

Dan, sedari tadi, ketika aku melihat kearah Sean yang sedang terbaring, yang kulihat hanyalah pembuluh dan aliran darahnya saja.