Xandra

12 1 0
                                    

Seperti biasa, di pagi hari, Stella dan Audel pergi bekerja di toko bunga.

Hari ini, aku sedang tidak mood untuk berkeliling kota, jadi kuputuskan untuk nongkrong di kafe sebentar.

Sebentar yang kumaksud itu hanya 3 jam.

Hari yang dingin seperti biasanya, ada anak anak yang bermain bola salju.

Dan, baru saja ada seorang anak yang membunuh ibunya dan meminum darah ibunya, tragis bukan?

Aku sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu, jadi aku menganggapnya sebagai orang yang sedang bermain bunuh membunuh di salju.

"Hari ini, aku akan mencoba menghabiskan waktu untuk berpikir ketimbang bertindak"

Di kala aku sibuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang menghantuiku selama ini, entah ini gagasan darimana, tapi tuan tiba saja aku berpikir untuk menjadikan kisah petualangan ku ini menjadi sebuah novel.

"Aku terlalu terikat dengan novel hingga ingin membuat novel sendiri"

Aku meminum darah hangat yang baru saja kupesan.

Begitu sadar, aku langsung memuntahkannya lagi dan mengelap bibirku.

"Minuman ini hanya kamuflase, hanya kamuflase, jangan tergoda"

Benar. Aku adalah Alexandra Exie, seorang manusia yang bermodalkan tepung, nekat dan niat, menyamar sebagai Vampir Putih di negeri Vampir Putih itu sendiri.

Saat ini, aku berada di sebuah kafe yang tak jauh dari toko bunga, setidaknya kami bisa sama sama mengawasi satu sama lain.

Karena aku sudah berjanji untuk tidak pergi terlalu jauh dari penginapan. Itulah kesepakatan kami bertiga.

Pokoknya, kami saling melindungi dan bekerjasama di saat begini.

Inilah kedamaian sejati

Dari kejauhan, aku melihat seorang pria mengenakan kemeja putih dengan jas, celana dan sepatu hitam berjalan mendekat kearah sini.

Awalnya aku berpikir kalau itu hanya perasaanku saja, tapi, pria itu memang berjalan mendekat kearah sini.

Ketika pria itu sudah dekat, ia duduk tepat di kursi di depanku.

Aku ingin sekali mengusirnya. Jadi, akan kucoba secara perlahan.

"Permisi tuan, tapi, teman saya duduk disitu" ujarku dengan ramah dan lembut

"Tidak ada yang duduk disini, Alexandra Exie"

Saat itu juga aku langsung mencengkram bajuku sendiri sekuat tenaga sambil mengeluarkan keringat dingin.

"Aku disini, hanya untuk menyampaikan beberapa pesan dari tuanku"

"Katakan!" Ujarku dengan tegas sambil berbisik

" 'Pergilah, jangan pernah kemari. Disini bukan tempat untuk manusia lemah sepertimu, Xandra' "

Detik itu juga tubuhku langsung lemas tak berkutik, aku tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun lagi.

" 'Jangan ikut campur dalam masalah Vampir Putih. Aku selalu mengawasimu, turuti ucapanku atau aku akan mencari Elly dan menjadikannya sandera' "

Tepat setelah mengatakan itu, pria tersebut pun berjalan pergi lalu menghilang di tengah masyarakat.

Aku tidak bisa berkata kata lagi, pikiranku menjadi buyar, seluruh tubuhku gemetar antara ketakutan dan amarah yang besar.

Amarah yang tidak pernah bisa kuluapkan selama ini, amarah yang selalu kupendam.

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang