Masa Depan yang menjadi Nyata

14 2 0
                                    

Tiba tiba saja seorang pria berdiri diatas atap rumahku.

Rambutnya yang berwarna putih dengan sedikit perak itu terlihat seperti cahaya bulan, matanya yang berwarna merah darah menandakan bahwa ia adalah Vampir.

Penampilannya... Mirip Alan

"Alan yang kau maksud itu, adalah Alexander, bukan?"

Aku melihat kearah Ray dan mengangguk kecil.

Pria itu turun dari atas atap rumahku dan berhadapan langsung di depanku.

"Kau gadis yang cukup cantik juga ya, kalau kujadikan Vampir, kau akan tambah cantik"

Kuangkat buku harian ku tinggi tinggi dan memukulkannya pada kepala Vampir itu, berharap agar dia pergi atau setidaknya terluka.

Tapi, dia justru tertawa.

"Seranganmu terasa seperti marsmallow yang menyentuh kepalaku"

Reflek aku langsung melompat mundur untuk menjaga jarak darinya.

"Lari!" Teriak Sean dengan lantang.

Aku langsung berlari secepat mungkin. Elly menungguku lalu menggandeng tanganku dan mengajakku berlari.

Kecepatan lari Elly benar benar gila, aku bahkan tidak bisa melihat sekitarku sedikitpun.

"Eits... Mau kemana?"

Secara tiba tiba Elly berhenti berlari ketika mendengar suara pria itu yang sudah ada di depannya.

Cepatnya!

"Gadis itu memiliki darah suci bukan?" Tunjuk pria itu kearahku

"Berikan gadis itu, maka aku akan melepaskan kalian"

"Jangan berharap aku akan memberikan sahabatku padamu!" Bentak Elly dengan suara yang begitu tegas dan lantang tanpa keraguan sedikitpun.

Hanya dengan senyuman pria itu, aku langsung mengerti akan suatu hal.

Pria ini, sangatlah kuat, tapi bodoh.

Mengetahuinya kalau dia bodoh, aku langsung kepikiran sebuah ide yang mungkin akan menyelamatkan kami.

"Jadi, kau lebih memilih mati?" tanya pria itu.

Tiba tiba saja tubuhku langsung merasakan tekanan yang sangat kuat hingga kedua kakiku tidak kuat untuk berdiri.

Kedua tangan ku bahkan gemetar hebat.

Yang lain juga ikut merasakannya, mereka ikut terkapar di tanah tak berdaya.

Apa apaan ini?! Aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya

"Inilah Aura, dia menggunakan aura membunuh untuk menekan kita dan membunuh kita secara perlahan"

Tidak mungkin!

Aku memeluk erat buku harian ku, dengan harapan dapat membuat diriku tenang sedikit.

Elly di sebelahku yang sepertinya mulai tidak kuat, ia mulai memuntahkan darah dari mulutnya.

"ELLY!"

Aku yang panik langsung tidak bisa berpikir apa apa sama sekali, melihat Elly yang mulai tak sadarkan diri.

"Sebagai manusia, hebat sekali kau bisa bertahan dari aura ku. Kau mendapatkan pujianku"

Pria itu berhenti mengeluarkan auranya yang membuatku sedikit tenang, walau jantungku masih saja berdebar dengan kencang.

"Alexa, bawa Elly pergi"

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang