Sebuah Pilihan

16 2 0
                                    

"Dua Minggu yang lalu, pada malam itu, Ray membangunkan ku serta Dio dan Sean.

"Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi aku sudah melihat dirimu yang terbaring di tanah dengan kulit yang sangat pucat.

"Saat itu, aku, Ray, dan Dio setuju untuk pergi mengungsi ke sebuah desa tempat manusia tinggal dan mencari darah di rumah sakit untuk kau.

"Tapi, karena jaraknya yang sangat jauh, dan kami semua dalam kondisi tidak baik, kami memutuskan untuk istirahat sebentar di atas pohon dengan daun lebat.

"Selama seminggu kami terus beristirahat diatas pohon, bersembunyi dari makhluk hidup lain.

"Selama seminggu itu juga, kondisimu semakin menurun. Walau kondisi Sean belum sembuh sepenuhnya, dia memutuskan untuk langsung pergi detik itu juga.

"Akhirnya, kami langsung pergi ke desa terdekat, berharap saja ada tempat tinggal yang layak.

"Saat di tengah perjalanan, tiba tiba saja Sean pingsan. Dan saat itu juga, Mika muncul.

"Dia menawarkan bantuan karena katanya pernah berhutang Budi padamu.

"Karena kondisi yang memaksa, mau tidak mau kami terima saja tawarannya dan pergi menuju desa Vampir ini.

"Mika langsung masuk kedalam rumahnya dan mengobati Sean dengan memberikan beberapa tetes darahnya.

"Setelah itu, entah apa yang ada di pikirannya, ia langsung mencabut bola matanya begitu saja dan memasukkannya ke mata kirimu.

"Seminggu kemudian, kau sadar"

Elly meminum darah yang ada di dalam gelas miliknya setelah selesai menjelaskan.

Aku terdiam sambil menatap gelasku yang berisikan teh hangat.

"Sekarang, apa yang akan menjadi tujuan kalian selanjutnya?" Tanyaku pada Elly

"Yang lain memutuskan untuk tinggal di desa ini selamanya, kalau aku, aku ingin tetap ikut bersamamu" jawab Elly dan tersenyum kearahku.

Dari awal, tujuanku adalah menemukan Alan dan membuat semua masalah yang terjadi, harus semakin jelas

Yang seharusnya meminta maaf maka minta maaflah, yang seharusnya berkorban maka berkorban lah

Tapi, aku tidak bisa melibatkan Elly yang tidak ada urusannya dengan tujuanku

Dan juga, aku tidak bisa berlama lama tinggal di desa Vampir ini, itu hanya akan membahayakan diriku

Aku sangatlah bimbang, aku ingin sekali mencari Alan dan menjelaskan semua masalah.

Tapi, aku ingin tinggal disini bersama Elly, namun itu membahayakan diriku yang notabennya masih seorang manusia.

"Apakah dia memiliki tujuan sendiri?" Tanya Mika pada Elly

"Entahlah, tapi aku bisa lihat kalau dia banyak pikiran sejak pertama kali aku menemukan dia" jawab Elly seraya berbisik.

Mereka sedang berbisik, jadi aku anggap aku tidak mendengarnya

"Kalau kau mengizinkan, aku ingin sekali ikut denganmu. Tapi, aku akan merasa bersalah jika meninggalkan teman temanku yang lain" ujar Elly

"Elly, apa kau sudah tau kalau aku ini seorang pembunuh berantai?" tanyaku

"Ya, Dio yang memberitahukan diriku"

Kuletakkan gelas teh milikku di atas meja dan menarik nafas dalam dalam.

"Dulu, aku pernah memiliki sebuah keluarga kecil yang lengkap. Ayah, ibu, dan bahkan seorang kakak laki laki.

"Kakakku adalah orang yang berwibawa, setia, tulus, dan ia memang keras kepala serta egois.

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang