Sumpah Darah

13 1 0
                                    

Malam hari sudah tiba, Stella dan Audel tentunya sudah pulang dari pekerjaan mereka.

"Untuk sekarang, bagaimana kalau kita makan dulu?" Tawarku

"Kau lapar?" Tanya Stella.

Aku menghampiri Stella dan tersenyum, lalu aku melemparkan secarik kertas yang berisikan tulisan realita pada Stella. Yang artinya aku sedang melemparkan realita pada Stella.

"Oh iya, kau manusia, kau harus makan tiga kali sehari" Stella baru ingat kalau aku manusia. Stella pun pergi keluar kamar untuk mencarikan ku makanan.

"Tapi Alexa, entah kenapa, saat kuperhatikan, kulitmu masih saja pucat, kau baik baik saja?" Tanya Audel cemas

"Iya, aku baik baik saja"

Audel meraih tanganku dan membandingkan warna kulitnya dengan warna kulitku.

"Lihat, kulitmu sepucat diriku. Bukankah itu tidak normal bagi manusia?"

Eh iya ya, Audel belum tau kalau aku bukanlah manusia seutuhnya

"Mungkin karena udaranya begitu dingin hingga mempengaruhi kulitku, aku hanya sedikit kedinginan"

"Oke"

Tak lama kemudian, Stella datang membawa daging yang sepertinya di goreng.

"Jadi, Alexa, kau pemimpinnya, aku dan Audel akan ikut sesuai perintahmu" ujar Stella

"Baiklah, aku sudah memikirkannya"

Aku memakan daging yang baru saja dibawa Stella.

"Untuk saat ini, kehidupan kita sepertinya berjalan lancar, kita biarkan saja seperti itu untuk sementara.

"Dan aku, akan mengawasi seluruh ibukota sambil berkeliling dan berbaur dengan masyarakat.

"Karena kupikir, sudah saatnya kalian tau mengenai apa saja yang kudengar"

Aku mengelap tanganku yang berminyak di bajuku dan menjelaskan kembali pada mereka.

"Aku menghabiskan waktu tiga tahun, menjelajah sendirian. Membutuhkan waktu satu tahun untuk menerobos masuk perbatasan negeri Vampir ini.

"Kalau dihitung, sudah sekitar tujuh sampai sembilan bulan aku berada di negeri Vampir ini.

"Ada beberapa hal yang kuketahui. Aku belum mengatakannya karena kupikir kalian tidak akan bersamaku hingga sejauh ini.

"Selama aku berada di negeri Vampir, aku menemukan kejanggalan di dalam negeri ini"

Aku mengambil secarik kertas dari dalam tas milikku dan menuliskan beberapa kejanggalan yang ada.

"Satu, kenapa negeri Vampir bisa ada? Hal itu menjadi pertanyaan besar sejak aku pertama kali menginjakkan kaki disini.

"Kedua, kenapa para Vampir itu mengkonsumsi daging? Padahal setahuku Vampir tidak bisa memakan makanan manusia kecuali mereka yang awalnya adalah manusia dan berubah menjadi Vampir"

"Karena para Vampir itu adalah darah asli Vampir itu sendiri, mereka seharusnya tidak memakan makanan manusia, Vampir Putih adalah leluhur dari seluruh Vampir" Audel memotong ucapanku

"Tepat sekali! Karena itulah aku heran dan terus bertanya tanya, sebenarnya apa yang terjadi"

Aku menunjuk kearah keanehan yang nomor tiga, keanehan terbesar yang pernah kutanyakan.

"Ketiga, kenapa para Vampir itu tidak tau kalau aku manusia? Padahal aku memiliki darah suci dalam diriku"

Stella dan Audel seketika langsung saling bertatapan satu sama lain, mereka ikut terkejut.

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang