Di kejauhan, dapat kulihat segerombolan para Vampir yang masih berlari mengejar sesuatu.
Aku bisa menebak kalau Elly masih saja berlari dari mereka.
"Ray, tolong beritahu Elly untuk dia melompat ke atas" pinta ku pada Ray.
Beberapa saat setelah kuberitahu Ray, Elly terlihat melompat ke atas.
Langsung saja kuambil pisau yang kusembunyikan dibalik lengan baju ku dan kulemparkan tepat kearah dahan pohon yang besar
Dahan pohon itu terlihat berhasil terpotong walau belum jatuh, tapi memang itu tujuanku.
Aku berlari menghampiri dahan pohon besar yang hampir terputus dan menendangnya hingga terlepas dari batang pohon.
Dengan segera aku memukul kepala mereka semua menggunakan batang pohon itu hingga mereka pingsan.
Nafasku begitu berantakan, jantungku berdetak dua kali lebih cepat, rasanya begitu menegangkan dan menyenangkan.
"Syukurlah kalian baik baik saja"
Elly melepaskan penyamarannya dan langsung memeluk mereka bertiga dengan erat sambil menangis.
Aku hanya bisa tersenyum kecil dan mengambil pisau milikku yang terjatuh ke tanah.
Memang pisau itu bukan milikku, namun karena pemiliknya tidak ada, jadi kuanggap milikku.
Melihat Elly yang memeluk mereka bertiga dengan erat, membuatku teringat akan Audel yang memelukku ketika aku habis 'dijahili' sewaktu SD dulu.
Dialah orang pertama yang mengulurkan tangan ketika aku membutuhkan bantuan, melebihi siapapun.
Benar benar kenangan yang indah.
"Maaf Exie, aku sebenarnya ingin memelukmu juga, tapi aku tidak tahan dengan aroma darahmu" ujar Elly dari kejauhan
"Aku mengerti" balasku.
Kumasukkan kembali pisau ku kedalam lengan bajuku.
Pisau ini, adalah satu satunya senjata yang kumiliki, jadi harus dipertahankan sampai akhir.
Anjay, puitis banget
Dalam hati aku tertawa kecil.
"Exie, apa kau ada rencana berikutnya?" Tanya Elly
"Kalau soal itu, kuserahkan padamu saja" jawabku.
Elly terlihat sedang mendiskusikannya bersama yang lain.
Elly terlihat benar benar akrab dengan mereka, bisa dibilang mereka sepertinya sudah lama berteman.
Selama ini temanku hanyalah Audel. Aku berpikir bahwa aku memang tertutup, tapi aku tidak tau.
Aku tidak bisa menilai diriku dalam persepsi orang lain.
"Exie, kami berencana untuk pindah tempat, bagaimana menurutmu?" tanya Elly
"Aku ikut saja" jawabku
"Kalau begitu, kita- EXIE DI BELAKANGMU!"
Elly yang langsung berteriak panik sambil menunjuk kearah belakangku membuatku langsung melihat kearah belakang.
Sesosok wanita dengan rambut yang begitu putih menatapku dengan tatapan haus darah.
"Bau yang enak" vampir itu menjilati bibirnya dengan tatapan haus darah yang tertuju kearahku.
Aku ingin lari, tapi sepertinya sudah terlambat, Vampir itu memegangi kedua tanganku.
"EXIE!" Elly berlari kearahku sambil berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Or Myth? [END]
VampireVampir.... Nyata? Atau mitos? Aku terbangun dari tidurku dan menyadari bahwa aku kini sedang tertidur di kamarku tanpa melihat adanya taring di mulutku dan melihat keluargaku berkumpul. Aku sangatlah senang, karena semua kejadian mengerikan yang ter...