Dua Sahabat

15 3 0
                                    

"Masa kamu nggak tau? Ini Siklus Gerhana Bulan Merah!"

Aku benar benar terkejut mendengar ucapan Audel, aku bahkan hampir tidak bisa mempercayainya.

"Gerhana Bulan merah, terjadi setiap 100 tahun sekali. Kau pasti tau bukan, kalau darah suci dapat meningkatkan kekuatan 10× lipat"

Aku mengangguk.

"Kalau Gerhana Bulan Merah, bisa meningkatkan kekuatan Vampir hingga 100× lipat"

"Kalau begitu, apa kau bisa tau kapan gerhana itu terjadi?" Tanyaku

"Tidak tau, disini tidak dijelaskan kapan tepatnya hal itu akan terjadi. Tapi, melihat perkiraan, sepertinya akan terjadi pada bulan Desember, itu sekitar 9-10 bulan lagi" jelas Audel

"Masih lama ya"

Aku meminum segelas susu hangat yang baru dibuatkan Audel.

"Ngomong ngomong soal gerhana, aku tidak tau kalau kau memiliki seorang kakak laki laki Vampir Putih"

Seketika aku langsung memuncratkan susu dari dalam mulutku dan menjatuhkan gelas yang kupegang.

"Katanya kakakmu itu ingin bertemu denganmu"

Aku langsung mencengkram kerah baju Audel sambil menatap lekat kedua matanya.

"Siapa namanya?"

"Kalau tidak salah ingat, namanya Alexander Exie"

Mendengar namanya benar benar membuatku syok berat, aku tidak tau harus mengatakan apa.

Itu dia, benar benar dia. Tak kusangka, siAlan itu bertemu dengan Audel

"Kenapa kau begitu syok mendengarnya? Dia benar kakakmu kan?" Tanya Audel

"Ceritanya cukup rumit, aku tidak bisa menjelaskannya padamu" jawabku.

SiAlan itu, bagaimana bisa dia bertemu dengan Audel?

"Kenapa begitu? Apa sedang ada masalah diantara kau dengan kakakmu?"

"Tidak. Kau tidak boleh mengetahuinya, kalau kau ikut campur, kau akan menyesal"

Aku langsung mengeluarkan buku harian ku dan menulis tentang hal ini.

"Dimana kau bertemu siAlan itu?" Tanyaku

"Sialan? Maksudmu kakakmu Alex?" Tanya Audel

"Jangan sebut namanya" balasku

"Ow. Aku bertemunya sekitar dua Minggu yang lalu, dia terlihat bersama beberapa orang yang terluka"

"Terimakasih atas informasi dan makanannya, Audel"

Aku bergegas bersiap dan langsung menggendong tas ranselku.

"Kau mau kemana?" Tanya Audel

"Ke hatimu" jawabku dengan cepat

"Alexandra Exie, kau mau kemana?" Audel bertanya dengan menyebutkan nama lengkapku

"Mengikuti insting" jawabku lagi

"Diluar salju sudah turun, apalagi kau masih dalam keadaan demam, kau bisa saja mati kedinginan di luar sana"

"Terimakasih karena sudah mengkhawatirkan ku tapi ini penting"

Dengan cepat, Audel langsung menghalangi pintu rumahnya dengan tubuhnya sendiri.

"Setidaknya, tunggu sampai demam mu turun"

"Tapi ini darurat, aku tidak bisa berdiam diri terus disini"

"Kalau begitu, biarkan aku ikut!" Audel memaksa dengan nada tinggi

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang