Penyerangan

11 2 0
                                    

Pagi hari yang indah, matahari masih terbit setengah, dan langit cerah.

Walaupun hariku tidak secerah langit.

"Dengar ya, otakmu pasti dicuci oleh gadis itu! Ketika kau pergi bersamanya, maka dia akan membunuhmu!" Bentak Jean pada Elly

"Kami hanya pergi memancing, itu bukanlah hal besar" ujar Elly, berusah ameyakinkan Jean yang sedang marah marah

"Kenapa kau tidak mau mengerti?! Dia itu pembunuh! Dia itu mengerikan!" Bentak Jean sambil menunjuk nunjuk kearahku

"Hanya sebentar saja, Sean, bantu kami memancing"

Alexa bodoh, namanya itu Sean, bukan Jean. Kenapa aku bisa salah mengingat nama?!

"Tidak!" Jawab Sean dengan tegas.

Aku menghampiri Elly dan menyuruhnya untuk berhenti dan pergi memancing di lain waktu saja.

"Tidak, hari ini arus sungainya sedang tenang, jadi mungkin kita bisa menangkap lebih banyak ikan"

"Tapi Sean sudah menolaknya bukan? Jadi, kita tangkap ikan saja sesuai kemampuan kita"

Elly akhirnya mau menurut ucapanku, sebelum pergi, dia menatap tajam kearah Sean dan pergi bersamaku ke sungai kemarin.

Sungai itu memang sering kami kunjungi, untuk mandi, mencuci baju, air minum, dan sebagainya.

Airnya jernih, tidak ada sampah sedikitpun, dan airnya selalu mengalir, jadi dijamin bersih.

Dan aku cukup bahagia dengan keseharianku bersama Elly.

Aku merasa nyaman didekatnya, dan begitu juga sebaliknya. Indah bukan?

"Exie! Cegat ikannya!" Teriak Elly.

Aku langsung berlari menghadang ikannya dari bawah, sementara Elly berjalan menghampiri ikan yang sudah terperangkap.

"Habislah riwayatmu, wahai ikan, kau akan berakhir sebagai makan siang!"

Dengan cepat, Elly langsung menangkap ikan yang berukuran lumayan besar itu.

Betapa bahagianya kami ketika berhasil menangkap ikan tersebut, amat sangat bahagia.

"Mau menangkap beberapa ikan lagi?" tanyaku

"Ide bagus!"

Elly semakin bersemangat dalam menangkap ikan. Betapa bodohnya aku karena asal mengatakan hal yang membuat Elly semakin bersemangat.

Karena aku tidak bisa menghentikan semangat Elly yang menggebu gebu dalam menangkap ikan, aku hanya bisa melihat Elly berjuang keras menangkap ikan dari pinggir sungai.

Ternyata, menangkap ikan itu sangat menguras tenaga, tubuhku jadi pegal semua karena menunggu ikan yang termakan jebakan dan umpan.

Apalagi, aku sudah menunggu dua jam dan tidak ada ikan yang masuk kedalam jebakan.

Sampai sampai, aku berpikir, bahwa ikan dan diriku itu memang tidak ditakdirkan bersama.

Halah, ngaco aku ini

"Pulang aja yuk, ini udah hampir sore loh" ajakku

"Tapi kita cuma dapat satu ikan" balas Elly, tak ingin menyudahi kegiatan memancing

"Kita lanjut besok lagi aja, sekarang kita pulang dulu, nanti dicariin sama yang lain loh" aku tetap berusaha mengajak Elly pulang

"Bagaimana kalau satu jam lagi saja? Aku yakin, pasti akan ada ikan yang kita dapatkan"

"Ya udah deh, satu jam lagi"

Pada akhirnya, aku mengalah pada Elly.

Kalau cuma satu jam sih, pasti nggak masalah kan ya?

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang