Pesta Gerhana Bulan Merah

12 2 0
                                    

"kau bisa, patahkan kakiku. Tapi tidak mimpi mimpiku"

Mika terus memainkan gitarnya sementara aku bernyanyi, melawan udara dingin.

Beberapa orang berhenti dan memberikan uang mereka pada kami dengan melemparkannya.

Semiskin miskinnya diriku, aku tidak pernah mengamen seperti ini

"Alexa, apa kau lapar?" Tanya Mika

"Tidak" jawabku

"Sepertinya, pemikiranmu soal mereka benar. Samar samar aku bisa.mencium bau darah manusia, hanya sedikit sekali aku menciumnya"bisik Mika

"Mungkin belum terlambat jika kita ingin menyelamatkan mereka" ujarku dengan senang

"Bagaimana?" Tanya Mika

"Akan kupikirkan itu nanti" jawabku.

Aku terus bernyanyi hingga ada seorang wanita yang mengenakan pakaian begitu mewah menghampiriku.

"Kasihan sekali. Apa kau mencari uang untuk datang ke pesta Pangeran?" Tanya wanita itu.

Baru saja aku ingin menanyakannya, Mika langsung angkat bicara duluan.

"Benar sekali, kami disini untuk mencari penghasilan tambahan" ujar Mika

"Kebetulan sekali. Wajah kalian berdua juga rupawan, bagaimana kalau kalian menjadi model di butik saya untuk sehari ini saja, masalah uang, saya akan memberikannya lebih"

"Dengan senang hati" Mika membungkuk hormat.

Aku mengikuti apa yang Mika lakukan sebagai bentuk penghormatan.

Sepertinya Tuhan mendengarkan permintaanku, aku jadi tidak perlu mengamen dan kedinginan seperti ini

♪♪♪

"Nona, tolong wajahnya lebih garang. Ya benar, seperti itu"

Jauh dalam hatiku, aku hanya bisa tersenyum pahit melihat keadaan saat ini.

Aku memang benar menjadi model, tapi aku benar benar merasa tidak nyaman, aku terlalu di atur.

Yah, Untung saja pemotretannya sudah selesai dan aku bisa bernafas dengan lega.

Karena selama pemotretan aku harus mengenakan korset pelangsing yang membuatku tidak bisa bernafas dengan bebas.

Padahal tubuhku ini termasuk ideal, ini menyedihkan.

"Ini yang kujanjikan, sampai jumpa di pesta"

Aku hanya bisa tersenyum pahit menerima uangnya dan membungkuk terimakasih lalu berjalan pergi.

"Kau terlihat tidak bahagia" ujar Mika

"Cowok tidak akan mengerti apa yang kurasakan"

"Setidaknya aku mengerti maksud ekspresimu"

"Lagian, pesta apaan ini? Aku baru mendengarnya"

"Aku sudah bertanya pada juru kamera tadi. Dikatakan kalau pesta ini merayakan Gerhana Bulan Merah mendatang" jelas Mika

"Hah? Tapi itukan masih lama, bisa bisanya mereka merayakan pestanya sekarang"

"Mungkin mereka terlalu bahagia dan mengadakan pesta terlalu cepat"

"Kapan pestanya?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Malam ini, pukul tujuh" jawab Mika

"Sekarang sudah jam empat, kita harus memberitahukan yang lain sambil bersiap"

"Aku akan memberitahukan mereka dengan kekuatanku" ujar Mika

"Baiklah"

"Ngomong ngomong, apa kau lapar?" Tanya Mika

Real Or Myth? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang