"Darah dari Vampir Bangsawannya kakak, silahkan"
"Nggak, makasih"
Aku baru saja menolak seorang pedagang yang menawarkan sekantung darah padaku.
Mana mungkin aku meminumnya, yang ada aku akan kehilangan sisi manusiaku selamanya
Di desa Vampir ini, aku hanya melihat aktivitas normal seperti manusia biasanya, hanya saja disini para pedagangnya menjual darah atau sejenisnya.
Hal pertama yang kulakukan ketika tiba di sebuah desa Vampir adalah berbaur dan mencari informasi.
Bagaimana caraku berbaur? Tentu saja dengan SKSD (Sok kenal Sok Deket) pada Vampir yang melintas.
Biar kutunjukkan caranya.
Kuhampiri seorang pedagang daging dan berpura pura melihat barang dagangannya.
"Hei, gadis manis, wajahmu terlihat asing, apa kau seorang penjelajah?" Tanya pedagang daging
"Tentu saja, aku datang dari desa Andsha untuk melakukan penelitian kecil kecilan di desaku" jawabku.
Padahal itu adalah desa tempat aku mencuri kemarin.
"Apa kau tau? Kemarin desamu itu diserang oleh seorang perampok. Rumornya perampok itu adalah seorang Vampir Merah"
Aku berpura pura memasang wajah terkejut. "Hah?! Yang bener? Kok bisa ada Vampir Merah yang masuk ke wilayah kita?"
"Begitulah, akhir akhir ini ada banyak desa desa yang diserang oleh Vampir Merah, tapi pelakunya belum juga tertangkap" penjual daging itu menghela nafasnya.
Sepertinya aku terlalu banyak mencuri
"Apa kau menjual darah dari para Vampir bangsawan?" Tanyaku
"Waduh, kalau itu aku tidak menyediakannya. Darah bangsawan itu sangat mahal dan sulit untuk mendapatkannya, hanya orang tertentu saja yang memilikinya" jawab penjual daging itu
"Sayang banget ya, padahal aku paling suka dengan darah bangsawan" ujarku berpura pura terlihat sedih
"Ngomong ngomong soal bangsawan, kau tau soal putra pertama Nyonya Mathilda menghilang" penjual daging itu berbisik kearahku
"Kok bisa? Seharusnya bangsawan itu kuat, kenapa bisa menghilang?" Tanyaku
"Haduh, gadis ini, desa Andsha itu memang terpencil, tapi ternyata kau belum mengetahui banyak hal ya"
Aku hanya tersenyum kecil. "Aku jarang keluar desa"
Penjual daging itu mendekatkan mulutnya ke telingaku dan berbisik.
"Katanya, itu adalah ulah dari para pembelot itu, mereka ingin menjatuhkan Raja dan membunuhnya"
Aku langsung membulatkan kedua mataku mendengar hal itu.
Aku tidak tau kalau bahkan di kehidupan para Vampir, terdapat masalah yang begitu intens.
"Itu sangat tragis"
"Memang, tapi kami dilarang membicarakannya karena itu hal pribadi Raja, tapi kami sebagai rakyat juga wajar merasa resah"
"Lalu, apa tanggapan Raja soal pembelot itu?" Tanyaku
"Entahlah, sang Raja sendiripun hampir tidak pernah keluar dari istananya yang megah" jawab penjual daging itu.
Aku tersenyum kecil. "Sebagai tanda terimakasih, aku beli dagingnya setengah kilo saja"
"Ashiyap!"
♪♪♪
Kulepaskan tas ranselku dan aku duduk di atas rumput sambil bersandar di pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Or Myth? [END]
VampireVampir.... Nyata? Atau mitos? Aku terbangun dari tidurku dan menyadari bahwa aku kini sedang tertidur di kamarku tanpa melihat adanya taring di mulutku dan melihat keluargaku berkumpul. Aku sangatlah senang, karena semua kejadian mengerikan yang ter...