24 - Hancur Lebur

2.7K 82 0
                                        

Aku tahu jika kehadiranku ini hanyalah semu. Nyatanya setiap kali aku hadir, kamu tak pernah menganggapnya ada—Nasya Viorella Stefanie

•••

Sepulang sekolah, Lala dan Selli mampir ke rumah Nasya. Tetapi yang membuat Lala kaget, netranya tak sengaja bertubrukan dengan mata elang milik Rifkal. Sial, jantung Lala makin tidak aman!

Lala berdecak kagum kala melihat tampang Rifkal. Lelaki itu diciptakan dengan keadaan sebaik mungkin. Maka nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan?

Dan yang paling membuat Lala menjerit tertahan adalah senyuman Rifkal. Lelaki berwajah dingin nan tegas itu ternyata bisa tersenyum. Ya memang bisa, namanya juga manusia.

"Kak, aku keatas dulu," ujar Nasya, dan Rifkal hanya menanggapinya dengan anggukan.

Sedangkan Lala, gadis itu ingin sekali menyapa Rifkal. Namun karena jantungnya berdetak tak karuan, Lala jadi bimbang.

"H-hai, Kak Rifkal," sapa Lala kepadanya.

"Hai juga, Lala," balas Rifkal sambil melirik gadis itu sekilas.

Ya ampun, hampir saja Lala menjerit. Rifkal membalas sapaannya? Ini adalah sebuah mimpi yang nyata.

Selli menyadari jika temannya satu itu sedang tebar pesona kepada Rifkal. Lalu, dengan sekali tarikan Selli menggeret Lala.

"Udah, Laura Lanie! Ingat, lo udah punya cowok, anjing!" kesal Selli tak tertahankan.

Rifkal menyaksikannya dengan terkekeh. Ada-ada saja kelakuan kedua teman Nasya ini yang menurutnya sangat bertolak belakang. Selli, mudah marah, cuek, dan cenderung suka mengumpat. Sedangkan Lala, suaranya lucu, banyak tingkah, dan mungkin tidak bisa diam.

"Sya, gue punya hot news buat lo," kata Lala sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Apa?" Kompak Nasya dan Selli menoleh.

"Ish, apaan sih, Sel? Gue 'kan mau ngasih tau Nasya, lo gausah ikut-ikutan!" gerutunya.

Selli memutar bola matanya jengah. "Suka-suka gue dong! Nasya juga temen gue, kalau lo bukan temen gue."

"Tega lo!"

"Bodoamat!"

Sambil masih fokus menghadap buku tebalnya, Nasya bersuara lagi. "Lo mau ngomongin apa, La?"

"Nih," Lala menyodorkan ponselnya ke depan mereka.

Sontak mata Selli dan Nasya membola sempurna. Tadi benarkah Azar pacar Nasya yang mereka lihat?

Martha memberi kabar kedekatannya lewat instastory. Gadis dengan followers kurang lebih 10 ribu itu menandai nama Azar dalam ceritanya.

Dan jemari Nasya mencari nama Azar dalam pencarian. Lelaki itu membuat status juga, bahkan isinya adalah screenshot dari status Martha. Padahal lelaki itu jarang bahkan tidak pernah membuat status.

Bulir-bulir bening mengalir membasahi pipinya. Hati siapa yang tak sakit? Dan perempuan mana yang rela melihat kekasihnya dekat dengan orang selain dirinya?

Nasya benar-benar sudah tidak kuat lagi dengan segala sikap Azar. Lelaki itu kelewatan, sungguh.

"Azar bener-bener ya! Pokoknya gue nggak mau tau, Sya. Secepatnya lo harus putus sama dia, gue nggak mau lo kayak gini." Selli murka setelah melihat foto dalam ponsel Lala.

Bahkan benda pipih tersebut menjadi sasaran kemarahannya, untung saja tidak sampai terjadi. Bisa-bisa ponsel Lala remuk tak meninggalkan sisa.

"Selli, hp gue jangan digituin, setan!" tegur Lala dengan muka sengit.

NASYA STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang