Spesial Part : Balasan Surat Dari Azar

3.5K 115 0
                                    

Dear, Nasya Viorella Stefanie

Apa kabarnya kamu selama beberapa bulan ini, Sya? Kamu bahagia atau justru malah sebaliknya? Maaf aku belum bisa datang mengunjungi kamu dan membawa bunga mawar putih.

Sebagai tanda kutip perpisahan abadi adalah kepergianmu, yang nggak pernah sekalipun aku inginkan. Disini aku menunggu, berharap sekejap waktu mengembalikan sosok gadis manis bernama Nasya.

Aku memang bodoh, nggak pernah menyadari perasaan tulus itu. Hingga detik dimana mata hati ini terbuka, aku malah menemukan fakta menyakitkan dibalik sosok gadis periang yang sering kusebut pembawa sial.

Maaf seribu maaf, sayang. Lupakanlah kalimat yang menyakitkan hati. Seorang keras kepala seperti Azar, kini mengaku salah. Menebus semua dengan menerimamu masuk dalam hidupku.

Kamu tau, Sya? Aku bukan cowok baik, bahkan jauh dari kata itu. Tetapi semenjak mengenalmu, aku menjadi paham, bilamana hidup nggak selamanya tentang amarah.

Aku hampir gila, Sya. Bagaimana mungkin surat ini terbalas? Sedangkan kamu tidur dan nggak pernah bangun. Setiap saat aku meratapi nasib, meraung pedih mengingat kenangan kita.

Aku jahat banget, Sya. Maaf sekali lagi, aku nggak pernah tau bahwa hidupmu telah hancur, dengan bodohnya aku ikut menghancurkan sebagiannya.

Sya, kasih tau aku gimana caranya untuk kembali tersenyum? Kamu pergi, Sya, tinggalin aku. Disini masih ada janji, kamu tega mengingkari? Hidup ini nggak tentu arah, apapun jalannya aku mengikuti saja. Bahkan soal pendidikan lanjut sepertinya terdengar begitu membosankan.

Maaf, untuk permintaanmu agar aku mencari sosok pengganti pasti nggak akan bisa terlaksana. Sebab aku memang nggak ada niatan sedikitpun buat ngelupain kamu. Maaf, ya, Sya. Kali ini biarin aku jadi sosok lelaki bertanggung jawab, setia pada janji untuk satu perempuan, yaitu kamu.

Sekarang hujan, Sya. Apa kamu nggak rindu main hujan bareng kayak waktu itu? Tapi sudahlah, aku tutup surat ini. Jika aku teruskan, tentu menghabiskan beberapa lembaran kertas. Sya, kamu harus tunggu aku datang esok hari. Atau tunggu aku sampai bener-bener bisa nyusulin kamu, biar kamu nggak sendirian:)

Meskipun surat ini nggak akan pernah terbalas, aku ingin berterima kasih atas kehadiran kamu dalam hidupku, atas semua hal yang membahagiakan selama ini. Satu lagi, aku bangga punya cewek sepintar kamu. Sya, terakhir sebelum surat selesai, apa kamu mendengar semua tangisan dan doa-doa dariku?

Sungguh aku tidak akan malu bila kamu meledek cengeng, karena kehilangan kamu, aku sulit buat menerima, Sya. Kamu tidur yang tenang, mawar putih dan doa segera datang esok hari. Aku sayang banget sama kamu, Nasya♡.

Azardian Pamungkas



NASYA STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang