FMS : 4

32.3K 3.7K 150
                                    

"Ahh." Lelaki itu mencabut bagian selatannya yang sudah lemas. Seringai tercetak begitu jelas di bibirnya saat melihat betapa kacaunya wanita yang baru saja dia gagahi.

"Gimana rasanya?" Lelaki itu bertanya sambil mengusap bibir wanita di bawahnya yang sudah bengkak.

Mendengar pertanyaan itu, si wanita tersenyum menggoda ke arah si pria. "Enak banget."

++

Ansel tersenyum saat beberapa pemain dan kru menyapanya. Dia lalu mendudukkan pantatnya tepat di samping Tamara yang sudah heboh sejak dirinya muncul di ambang pintu. Mata Ansel meneliti satu persatu orang dan keningnya sontak mengernyit saat satu sosok yang sejak tadi dicarinya tidak berada di sana.

"Mana nih si pemeran utama dari tadi kok ngga dateng-dateng," gerutu salah satu pemain sambil terus menatap ke pintu masuk.

Hingga akhirnya orang yang mereka tunggu kini tiba dan terlihat berjalan beriringan.

Melihat wajah Brandon yang begitu bahagia saat bersama Valena tentu membuat mood Ansel anjlok seketika. Dia membuka hp nya dan benar, pesannya bahkan tidak dibalas oleh Brandon, bahkan dibaca pun tidak. Tetapi lelaki mungil itu berusaha untuk menekan rasa sakitnya agar orang-orang di sana tidak curiga. Karena jika mereka curiga maka Ansel lah yang akan menjadi korban atas kemarahan Brandon.

"Lama deh kalian berdua!" Tamara sengaja menggaplok lengan Brandon saat pria itu berjalan di belakangnya.

Valena yang melihat itu hanya tersenyum sambil duduk di salah satu kursi. "Sori deh."

Brandon mendesah lega saat rasa nyaman menyelimuti dirinya bertepatan dengan pantatnya yang sudah menempel di kursi itu. "Rokok, Dul!"

Pria yang dipanggil "Dul" itu lalu menyodorkan sebungkus rokok dan korek kepada Brandon.

Setelah seluruh pemain dan kru sudah berkumpul tak lama minuman yang sudah dipesan mereka pun datang. Walaupun terlihat sedikit lugu, Ansel bukanlah tipe manusia yang sangat menjauhi alkohol ya walaupun level toleransinya pada minuman itu terbilang cukup rendah.

Tamara menyodorkan satu gelas yang sudah berisi cairan kepada Ansel yang mau tak mau membuat dia menerimanya.

Ansel meneguk cairan itu dalam beberapa tegukan dan wajahnya sontak meringis saat cairan itu melewati tenggorokannya dan menimbulkan sensasi panas... tapi enak.

"Mau lagi?" tawar Tamara yang langsung diangguki oleh Ansel. Tetapi sebelum itu, Brandon malah mengambil gelas di tangan Tamara lalu meneguk isinya.

"Heh bangsat! Kalo mau minum ambil sendiri dong!"

Brandon terlihat tidak perduli dan meletakkan gelas itu dengan kasar ke meja.

"Minum?" Valena yang entah sejak kapan berada di samping Brandon lalu menyodorkan sebotol minuman dosa itu kepada Brandon.

Mata Ansel seketika hampir tidak bisa fokus saat dia baru sadar betapa terbukanya pakaian yang dikenakan Valena. Pupil matanya sontak membesar saat bagaimana wanita itu membungkuk dan seakan-akan memamerkan dadanya kepada Brandon.

Napas Ansel berubah tersengal-sengal saat dengan tiba-tiba Valena duduk dipangkuan Brandon tanpa tau malu, dan kejadian itu terjadi di tempat umum!

FAMOUS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang