Fyi guys, jadi pulau yang kumaksud itu ngga ada ya di dunia nyata alias cuma ada di khayalan semata.ok. Happy reading everyone
++
"Lo yakin nih mau nampung gue?"
Dikta lantas mendengus dan berbalik menatap Ansel sebal. "Udah ke lima belas kalinya lo nanya itu dan lima belas kali pula gue jawab maha ikhlas!"
"Hehehe." Ansel terkekeh canggung. Dia tidak mengira jika Dikta menghitung tentang itu.
Sekitar lima menit mereka berjalan hingga Dikta membelokkan langkahnya menuju rumah yang tidak bisa dibilang sederhana; bagi Ansel.
"Bagus banget," ungkap Ansel tanpa sadar.
Dikta yang sedang memasukkan kunci rumah lantas menoleh ke arah Ansel. Lelaki berperut buncit itu lantas tersenyum.
"Yuu masuk!" Dikta membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan Ansel untuk masuk terlebih dahulu.
Saat menginjakkan kakinya di dalam rumah, bibir Ansel lantas membentuk huruf 'o' .
"Duduk dulu deh!" Dikta menaruh tas Ansel di atas meja. "Gue ke dapur dulu buat ngambil minum."
Ansel menghiraukan ucapan Dikta. Lelaki cantik itu masih sibuk terpana dengan isi di dalam rumah itu. Sungguh ekspresi Ansel sekarang benar-benar sangat norak. Padahal lelaki itu cukup kaya dan pasti mampu hanya untuk membeli rumah seperti ini.
Badan Ansel tersentak saat rasa dingin menyapa pipi chubby nya. Saat menoleh ternyata segelas air mineral dingin menempel di pipinya yang tentu saja kerjaan Dikta. Tanpa basa-basi, Ansel lalu meneguk air itu sampai tandas tak bersisa satu tetes pun.
"Sori cuma ada air putih di sini soalnya gue belum sempet belanja," ujar Dikta lalu mendudukkan dirinya di sebelah Ansel yang sedang berusaha melepas hoodie nya.
Jika dilihat-lihat kedua orang itu sangat lucu. Memiliki tinggi badan yang hampir sama serta sama-sama sedang mengandung, hal itu membuat orang-orang pasti mengira jika keduanya kembar.
Iya kembar. Kembar akan nasib tak baik yang sama-sama menimpa mereka berdua.
"Berapa bulan?"
Ansel mengikuti arah pandang Dikta yang menyorot ke arah perutnya. "Lima," jawab Ansel singkat.
Kening Dikta mengernyit. "Udah segede itu baru lima bulan? Ah yang bener?"
"Twins." Ansel menjawab sambil mengelus perutnya yang dibalas tendangan oleh kedua baby nya.
Sorot mata Dikta langsung berbinar. "Wah.. Congratulations!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS [✓]
Fantasy[BL] [MPREG] "Lo masih mau berhubungan sama gue?" "Lo diem." "Mau bagaimanapun sikap gue ya lo harus terima dan cukup diem. Gausah komentar! Tapi kalo lo emang ngga bisa ya gampang, putus selesai." Brandon kembali berkata dengan nada yang super sant...