FMS : 27

30.1K 3.6K 334
                                    

Drrt-drt!

Atensi Ansel teralih yang semula menatap Theo yang masih nenen di dadanya kearah hp di atas meja. Awalnya lelaki itu memilih acuh tapi semakin ia acuhkan nada notifikasi pesan masuk terus berbunyi yang hal itu cukup membuat putranya yang otw tidur kembali mengerjapkan matanya.

Theo melepas puting ibunya lalu melirik kearah meja kemudian mencebik lucu. Bayi gembul itu kembali menatap sang mama.

"Keganggu ya?"

Seolah mengerti, bayi itu kemudian menggeliatkan badannya.

Ansel yang kepalang gemas lalu mencium pipi anaknya berulang kali sebelum mengambil hpnya.

08985xx
Hai Ansel

Mata ibu beranak satu itu makin menyipit saat membaca pesan dari nomor asing itu.

08985xx
Inget gue?

Ansel berdecak kecil dan langsung menyimpulkan pasti nomor barusan itu milik Brandon. Mengingat jika nomor lama pria itu sudah ia blokir, tapi untuk pria brengsek seperti dia tentu memiliki banyak macam cara untuk mendekatinya lagi seperti sekarang... menggunakan nomor baru.

Saat dirinya akan memblokir nomor itu, masuk lagi pesan dari nomor yang sama hingga membuat jari Ansel tak sengaja memencet pesan yang masuk barusan.

08985xx
Gue Victor, sepupu Malvin.

"Lah?" Ansel tak mengerti tentu saja. Bagaimana bisa pria asing itu mengetahui nomor hpnya?

08985xx
Sorry kalo lancang. Tadi gue maksa Dikta buat kasih nomor lo. Kalo misal lo keganggu silahkan blokir.

Ansel.
Ah ngga ganggu kok. Gue cuma kaget dikit aja.

Ansel.
Btw ada perlu apa sampe ngirim pesan ke gue segala.

Tidak sampai lima detik, pesannya langsung berubah centang biru dan disusul tulisan mengetik di bawah nomor itu.

08985xx
Nggak ada perlu apa-apa sih cuma mau ngobrol bentar.

Ansel.
Lah tadi kan di rumahnya Malvin udah ngobrol.

Belum sempat Ansel membaca balasan dari Victor, tiba-tiba Theo di gendongannya mulai berontak seperti biasa. Tubuh mungilnya kembali harus terhuyung karena titisan dari Brandon.

"Kenapa lagi sih nak?" keluh Ansel sambil mendekap tubuh anaknya yang makin memberontak.

Hingga Ansel memilih menyodorkan dadanya lagi yang kali ini langsung diraup Theo dengan rakus. Padahal dia tidak menghasilkan susu tetapi entahlah kenapa putranya itu begitu tergila-gila dengan dadanya.

++

Mata Ansel mengerjap pelan saat mendengar pintu apartment nya seperti ingin didobrak seseorang. Hal itu tentu saja membuat jiwa kewaspadaannya langsung bangkit dan kini sebuah tongkat baseball sudah berada di tangannya.

Setelah memastikan bayinya masih terlelap nyaman, lelaki itu langsung berjalan dengan langkah terburu-buru dan sesampainya di depan pintu, sebelum membukanya dia sempat menghembuskan napas pelan sambil memutar lehernya beberapa kali.

Cklek!

BUGH!

"SIALAN!" Pria korban pukulan Ansel langsung beralih memegangi pinggangnya yang kram akibat tongkat di tangan lelaki beranak satu itu.

FAMOUS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang