4. Mendadak!

1.3K 257 79
                                    

Sooya bersama ketiga temannya sedang berada dikantin untuk makan siang. Hari ini pasien lumayan banyak jadi tenaga mereka terkuras habis walaupun masih siang.

"Harus segera mencari suami kaya sih supaya gue nggak kerja, capek banget buset!" Pekik Lisa.

Jennie memutar bola matanya malas. "Jangan nikah sama orang kaya, tapi jadilah orang kaya!"

"Ya tetep aja, kalo gue kaya terus dia kaya kan tambah kaya. Cocoklah masuk circle the Jenner."

"Halu."

"Elo ya!"

"SEHARI AKUR BISA NGGAK?" bentak Sooya tak bisa lagi menahan amarah.

"Masih gue liatin." Sahut Rosie.

Jennie dan Lisa akhirnya diam. Mereka memang selalu seperti itu. Jarang akur namun tentu saja hal itu yang membuat persahabatan mereka awet.

"Yeri sama Pak Bobby kelanjutannya gimana?" Tanya Rosie penasaran.

"Besok menikah. Kata Kak Bobby lebih cepat lebih baik."

Jennie berdecih pelan. "Itumah alesan Pak Bobby aja, pengen cepet-cepet manja sama Yeri."

"Haha kayaknya sih gitu." Setuju Lisa.

Disaat mereka sedang bersantai menikmati makan siang, tiba-tiba saja salah satu Suster menghampiri Sooya.

"Permisi Dok, Pak Haza mencari Dokter Sooya, saya meminta Pak Haza menunggu di Ruangan pribadi Dokter."

Sooya tersenyum ramah lalu mengangguk. "Iya saya akan segera kesana, terimakasih Sus."

"Anjay..."

"Oh jadi gitu..."

"Ehkm."

Begitulah kira-kira tanggapan ketiga temannya. Sangat berlebihan dan alay.

Sooya memutar bola matanya malas. "Pak Haza menanyakan kondisi Xavier. Jangan berpikiran aneh-aneh deh."

"Gimana kalo sambil nanya persetujuan permintaan Xavier?" Tanya Lisa menggoda.

"Lisa!"

*****

"Hallo Pak, selamat siang." Ucap Sooya menyapa Haza yang sudah duduk disofa berwarna abu diruangannya.

Haza hanya menganggukkan kepalanya membuat Sooya agak kesal, bukan, bukan agak, tapi KESAL.

"Ada apa Bapak datang kemari? Apa mau konsultasi keadaan Xavier atau bagaimana?" Tanya Sooya mencoba mencairkan suasana.

"Ada obat efektif yang setidaknya lupus itu tidak memburuk?"

Sooya mengangguk antusias. "Tentu saja ada! Kita akan melakukan pengobatan imunosupresan yang penangannya fokus pada kualitas hidup dengan mengendalikan gejala dan meminimalkan kekambuhan. Dimulai dari mengubah gaya hidup termasuk pola makan dan perlindungan terhadap matahari. Kami juga akan memberikan obat terbaik yaitu antiinflamasi dan steroid."

Haza kembali mengangguk lalu menatap Sooya serius. "Mengubah gaya hidup, pola makan serta perlindungan terhadap matahari?"

"Iya Pak."

"Berarti harus dijaga dan diperhatikan extra sampai Xavier tidur karena mengubah pola makan, tentu saja ada makan malam kan?"

"Betul."

"Berarti Dokter harus menjaga Xavi dari pagi sampai malam kan?"

"Tentu."

"Biar nggak lelah harus pulang pergi ke Rumah saya gimana kalo nikah aja sama saya?" Tanya Haza mengejutkan Sooya.

My DoctorWo Geschichten leben. Entdecke jetzt