Pagi ini suasana meja makan sangat berbeda. Feni yang masak sarapan mereka. Tidak ada yang menanya apakah kabar mereka baik atau sekedar memperhatikan Xavier dan Haza.
Haza menatap Xavier yang tidak mau memakan sarapannya. "Xav, tidak mau sarapan? Ayo dimakan sarapannya."
"Yang masak bukan Bunda."
"Xav."
Haza kelimpungan sendiri. Ia mengerti betapa susahnya menjadi Sooya sekarang. Membagi waktu untuk menyiapkan keperluan Haza dan Xavier, harus mengerti manja-nya Xavier, harus bekerja juga, harus mengerti dirinya juga.
Haza sadar menjadi Sooya bukan hal yang mudah ternyata.
"Are you okay?" Tanya Haza tiba-tiba.
Xavier menggeleng. Tak terasa air matanya sudah mengalir deras. "Daddy sama Bunda sebenarnya kenapa? Apa Bunda juga akan sama kayak Mami?"
"Hey... Bunda hanya butuh istirahat ya? Coba kamu bayangkan betapa lelah-nya Bunda harus mengurus kita berdua? Biarkan Bunda istirahat beberapa saat dulu ya? Nanti kalau sudah membaik, Daddy akan jemput Bunda ya?"
"Tapi Xavi kangen Bunda." Xavier menunduk lesu.
"Daddy ngerti." Haza mengusap rambut Xavier. "Xavi kuat seperti Spiderman kan? Lawan Lupus aja kuat apalagi lawan kangen-nya sama Bunda?"
Xavier tertawa lalu mengangguk.
*****
Haza pagi sekali sudah mengantar Jalierie ke Dokter kandungan. Haza enggan menjemput Jalerie, jadi ia menunggu Jalerie didepan Rumah sakit saja. Ogah, yang ada digenitin Jalerie kalau Haza satu mobil dengannya.
Haza sudah menunggu tiga puluh menit namun Jalerie masih belum ada. Hazapun bergegas menelpon Jalerie.
Datang ke ruangan Dokter kandungan nomor dualima.
Haza segera mematikan teleponnya lalu segera berlari masuk kedalam. Semoga seperti yang Haza harapkan.
*****
Pintu terbuka menampilkan pria yang sedang ngos-ngosan karena buru-buru dan Dokter kandungan yang sangat terkejut melihat Haza.
Rosie.
Rosie membelakakkan matanya sambil berdiri. Tangannya sudah mengepal kuat. Matanya sudah berkaca-kaca, tidak bisa membayangkan betapa brengsek-nya Haza saat ini.
"Gue mau nampar lo."
Maju selangkah, badan Rosie bergetar saking marahnya.
"JADI INI ALASAN SOOYA MENGHILANG DAN TIDAK KE RUMAH SAKIT? TERNYATA OTAK SUAMINYA SAKIT!"
Jalerie juga ikutan terkejut. Wah ternyata Dokter kandungan yang menangani-nya adalah teman istri Haza? Kebetulan yang sangat pas sekali.
"Jadi gimana Jalerie hamil tidak?"
PLAK!
"Bajingan, brengsek, lo nggak pantes dapet Sooya bahkan nggak pantes lihat senyum Sooya lo--"
Haza memegang pundak Rosie. Mata Haza juga berkaca-kaca. Ia juga sekarang sedang diposisi serba salah. Haza juga tidak tahu harus seperti apa.
"Rosie, dengarkan saya. Jawab saja pertanyaan saya tentang Jalerie. Soal saya bajingan atau apalah, iya. Memang saya seperti itu, saya sadar. Saya juga sekarang sedang memperjuangkan kebenaran yang sesungguhnya. Saya juga berusaha disini." Ucap Haza dengan suara melemah.
Rosie terduduk. Rosie diam beberapa saat lalu menatap Jalerie sinis. Bisa-bisanya Haza memilih kaleng karatan daripada kaleng emas?
Rosie menyodorkan surat pemeriksaan kehamilan Jalerie yang langsung Haza ambil sebelum Jalerie duluan.
![](https://img.wattpad.com/cover/300460558-288-k850899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
RomansaSeorang Dokter anak yang selalu merawat anak dari pemilik salah satu brand ternama. Sang Dokter selalu menemani dan memeriksa sang anak setiap minggunya, sampai suatu hari sang anak menderita penyakit Lupus eritematosus sistemik. Apa yang akan terj...