5. Married

1.3K 236 53
                                    

Tidak tahu apa yang dirasakannya sekarang. Sudah resmi menjadi istri orang serasa tidak menyangka, aneh, geli, gelisah, ingin menangis dan segala rasa bercampur jadi satu.

Pernikahan Sooya dan Haza digelar sangat mewah disalah satu gedung pribadi milik keluarga Mayer.

Para tamu ramai berdatangan, dimulai dari para kerabat Haza, teman Sooya, kerabat orang tua mereka dan masih banyak lagi.

"Bunda!"

"Anak Bunda!"

Sooya menciumi pipi Xavier yang sedang duduk diatas pahanya. Mereka sudah resmi menjadi Bunda dan anak. Rasanya begitu bahagia!

Bukan trio dangdut kalau tidak membuat rusuh.

Rosie, Jennie dan Lisa datang dengan kardus bekas bertuliskan 'Minta duit sebagai pembelian sahabat kami'

Sooya rasanya ingin menghilang detik itu juga. Hell?! Disini banyak orang penting dan terpandang namun bisa-bisanya orang-orang gila itu?!

"Sooya bakal genjos, Sooya bakal genjos, Sooya bakal digenjos, Sooya genjos-genjos."

Ditambah lagi nyanyian aneh itu keluar dari mulut para orang gila dengan nada lagu 'Happy Birthday' mengalun sangat tak sempurna.

Sooya menahan umpatannya. Ia sudah berkacak pinggang. "Nggak bakal dikasih makan nasi kotak kalian!"

Ketiga sahabatnya itu malah bersalaman dengan Haza dan mengajak Haza selfie. Ketika Sooya ingin ikutan, Sooya malah didorong mundur.

"Fotoin gue dulu dong sama Pak Haza, nanti kita gantian ya." Ucap Jennie memberi ponselnya ke Rosie.

Trio dangdut itu berfoto dengan Haza silih berganti, menghiraukan pengantin wanita yang dadanya sedang kembang kempis tak tahan melihat kelakuan gila para temannya.

"Pergi kalian!" Bentak Sooya sambil mengacungkan kepalan tangan, mengancam memukul mereka.

Setelah mereka pergi, Sooya akhirnya meminta maaf kepada Haza.

"Pak, maaf, teman aku bmemang agak orgil. Keseringan digalauin itu. Sekali lagi maaf ya." Ucap Sooya merasa tak enak.

Haza mengangguk pelan. "Nggak apa-apa, sebentar lagi rombongan orgil saya datang kok."

Benar saja! Empat lelaki datang menghampiri kedua mempelai. Namun yang normal hanya dua! Dua lagi terbilang sangat stres!

Luca dan Jidane membawa Lingerie merah merona, parahnya lagi tidak di bungkus ataupun di kado-kan. Lingerie itu hanya dipegang atasnya oleh Luca dan Jidane.

"Wih gila, gila, gila! Happy nikah bos! Setelah sekian bentar menduda sekarang bisa nehi-nehi ya bos ya, turut senang bos!" Ucap Luca menyalami lengan Haza dan Sooya bergantian.

Jidane memegang kedua kepala pengantin lalu memejamkan matanya dan mulutnya komat-kamit seakan membaca mantra.

"Turun gaji besok ya."

Singkat, padat, menakutkan.

Luca dan Jidane segera berdiri tegap lalu tersenyum. Jiwa-nya gampang normal kalau urusan gaji.

Suho dan Devan menyalami lengan Haza dan Sooya dengan rasa menanggung malu kedua peliharaan tuyulnya.

Setelah keempat lelaki itu tidak ada, Haza tampak memijat pelipisnya karena pusing mempunyai rekan kerja seperti itu.

Sooya mengacungkan telapak tangannya kehadapan Haza. "Tos dulu dong sama-sama punya rombongan orang gila."

*****

My DoctorWhere stories live. Discover now