16. Pillowtalk

1.2K 259 42
                                    

Malam ini Xavier tidur bersama Sooya dan Haza atas permintaan Sooya. Sooya merasa mereka harus tidur bersama Xavier karena kejadian di Aquarium Jakarta membuat canggung Sooya dan Haza.

Xavier tidur ditengah-tengah Haza dan Sooya. Mereka menonton drama Hi Bye Mama!

"Dad, Bun, do we have to do pillowtalk?" Tanya Xavier tiba-tiba.

Sooya tampak berpikir lalu mencubit hidung Xavier. "Sure Xavi."

"Ayo." Jawab Haza.

"Oke kita bicarain apa yang kita rasain okay? Nggak apa-apa mau bicarain tentang perasaan waktu tahun berapapun itu." Ucap Xavier.

Xavier menunjuk Haza. "Dimulai dari Daddy, ayo Daddy!"

Haza menatap keatas langit-langit kamar. "Perasaan Daddy senang."

"Ah nggak asik ah, udah Bunda emang Daddy nggak bakalan masuk circle kita sampai kapanpun!"

Sooya tertawa puas sambil dipeluk Xavier yang membelakangi Haza karena ngambek. Xavier meminta Haza bercerita, bukan menjawab sekata dua kata!

"Loh?" Tanya Haza kebingungan.

"Xavi mintanya apa tadi? Cerita tentang perasaan, bukan nanya perasaan." Jelas Sooya.

"Oh gitu." Haza tampak merenung pelan, tidak tahu apa yang harus dibicarakan. Ia benar-benar tidak pandai berbicara banyak, apalagi tentang perasaan.

Sooya mengerti kondisi Haza sekarang. Sooya memegang lengan Haza lalu mengangguk sambil tersenyum, meyakinkan Haza.

"Ayo ceritain apa aja jangan takut salah, jangan takut tidak seru." Ucap Sooya tanpa suara.

"Daddy mau ceritain perasaan Daddy sekarang."

Xavier segera membalikkan badannya menatap Haza kembali. Anak kecil itu terlihat antusias.

"Daddy happy of course, because sekarang Daddy lebih sering lihat Xavier, kedepannya akan Daddy usahakan untuk tidak terlalu sibuk."

Sooya tersenyum lalu bertepuk tangan. "Yeay, kamu seneng denger tentang perasaan Daddy?"

Xavier tersenyum malu-malu sambil mengangguk.

"Oke sekarang Xavier!" Tunjuk Sooya.

Xavier menarik napas dalam-dalam. "I will tell you about how I feel then and now, dulu, sewaktu masih ada Mami--- em nggak apa-apa Xavi bicarain soal Mami?"

"Nggak apa-apa Sayang, ayo kenapa perasaan Xavi pas ada Mami, senang?" Tanya Sooya sambil mengusap rambut Xavier.

Sementara Haza sudah memejamkan matanya, Haza sangat tersinggung.

"Dulu sewaktu masih ada Mami, Mami yang sibuk di University dan Daddy yang sibuk di Perusahaan. Bahkan Xavi dilarang untuk tidur bersama Mami dan Daddy, Xavi ingin merasakan masakan Mami sekali saja namun Mami bahkan malah pergi."

Sooya sangat terkejut, namun Sooya sangat kasihan kepada Xavier, Sooya membayangkan bagaimana kesepian-nya anak itu.

"Daddy tahu? Bahkan Xavi selalu suruh Mbak Feni puter lagu Slipping through my fingers karena Xavi pengen dinyanyiin sebelum tidur sama Mami tapi nggak bisa. Xavi selalu suruh Mbak Feni puter lagu Father and Son karena Xavi ingin merasakan gimana ngobrol sama Daddy tapi nggak bisa."

Haza rasanya kelu sekarang. Bahkan untuk melihat Xavier pun rasanya malu.

Sooya mengelus rambut Xavier dan memegang lengan Haza karena anak dan Ayah itu sama-sama sakit sekarang. Sooya yakin itu.

My DoctorWhere stories live. Discover now