Seorang Dokter anak yang selalu merawat anak dari pemilik salah satu brand ternama. Sang Dokter selalu menemani dan memeriksa sang anak setiap minggunya, sampai suatu hari sang anak menderita penyakit Lupus eritematosus sistemik.
Apa yang akan terj...
Bantal guling langsung melayang ke wajah Haza. Pagi-pagi sudah ngeselin kaya anak kecil aja.
"YA ALLAH PAK!" Geram Sooya.
Haza tersemyum tipis sambil berusaha memakai dasi-nya. Sesekali ia melihat Sooya yang sibuk memakai riasan make up untuk menghadiri acara ulang tahun Zize.
Sooya memakaikan dasi Haza dengan perasaan misuh-misuh karena kesal. Ditambah badan Haza yang tinggi membuat Sooya harus menjinjit.
Sooya juga merapikan kerah kemeja Haza lalu mengangguk. "Udah rapi."
"Aku mau ganti baju dulu sebentar." Ucap Sooya yang diangguki Haza lalu segera pergi ke kamar mandi.
Haza menunggu Sooya di sofa kamar sambil memainkan handphone-nya. Ia juga sesekali menatap handphone Sooya, entah kenapa rasa-nya sangat ingin membuka handphone itu.
"Itu privasi dia." Gumam Haza lalu tidak jadi.
Setelah beberapa menit berlalu, Sooya keluar dengan dress cantik berwarna hitam, agar serasi dengan Haza yang memakai jas berwarna brown.
Haza menatap Sooya lalu matanya membulat. "Sooya kamu gila?!"
"Lah?"
"Apa-apaan dress seperti itu?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sooya mengernyit bingung. "It's normal!"
"Normal kamu bilang? Sooya jangan macam-macam." Haza menunjuk-nunjuk Sooya dengan tatapan marah.
"Pak? Astaga memangnya kenapa? Ini dress serasi sama pakaian Bapak."
"Terserah."
Haza meninggalkan kamar dengan gerakan langkah yang sangat cepat, tak lupa Haza juga menutup pintu dengan sangat keras.
"Pak Haza!"
Sooya menghela napas pelan. "Emangnya kenapa sih astaga? Apa dress ini jelek ya? Masa sih, nggak deh kayaknya."
*****
Haza, Sooya dan Xavier datang ke gedung Braham yang sudah ramai. Pernak-pernik ulang tahun menghiasi gedung, musik santai berirama diseluruh ruangan.