Keadaan mobil yang ditumpangi Haza dan Sooya cukup tenang, hanya ada suara musik. Keduanya tak ada yang memulai pembicaraan. Haza fokus menyetir dan Sooya menatap keluar jendela.
Hingga pada akhirnya musik berjudul December - Neckdeep terputar dan Sooya langsung antusias mendengarnya.
Haza menoleh. "Udah lihatin kaca-nya?"
"Iya udah."
"Zize kayaknya nginep dirumah kita."
"Iya gapapa."
"Dia nggak bisa tidur sendiri, jadi temenin sama kamu."
Sooya terkekeh pelan. "Hafal banget kayaknya."
Haza mengernyit, ia menatap Sooya yang kembali menatap kaca. Kaca lagi? Seperti tidak ada orang saja disamping.
"Jemput Xavi dulu." Ucap Sooya pelan.
Selama beberapa saat Haza tak menjawab perkataan Sooya, hingga Sooya menoleh menatap Haza yang sedang fokus menyetir.
"Kedengeran nggak?" Tanya Sooya.
Haza menatap Sooya malas. "Sekarang kedengeran. Tadi kan bicara sama kaca."
Sooya menghela napas pelan lalu kembali menatap kaca. Menurutnya menatap kaca adalah hal yang paling menenangkan.
"Zize--"
"--Jangan ngajak ngobrol, aku ngantuk."
Haza menatap Sooya aneh. Sementara Sooya sudah menutup matanya, Haza melihat lengan Sooya yang terkepal. Lengan-nya terkepal kuat?
"Tidak baik tidur dalam keadaan lengan mengepal." Ucap Haza memperingati.
Sooya segera melepaskan kepalan lengan-nya lalu mengalihkan pandangannya kekaca dan segera menutup matanya kembali.
"Saya tahu kamu nggak tidur."
Sooya menarik napasnya dalam-dalam. "Bisa diem nggak?"
"Sooya?"
Kembali mengalihkan pandangannya lagi, kali ini emosi Sooya benar-benar seperti anak kecil, apalagi ini hari pertamanya datang bulan. Entah kenapa mendengar suara Haza rasanya marah dan ingin menangis.
Haza menatap Sooya yang berusaha menutupi wajahnya. Kenapa lagi dia?
"Sooya saya nggak tahu kamu kenapa." Ucap Haza pada akhirnya.
Sooya terkekeh pelan. "I'm so sorry, aku lagi awal-awal datang bulan emosinya suka nggak kekontrol, lebih ke moodyan, aku bener-bener minta maaf."
"It's okay. Saya tadi cuma mau bilang kalau Zize--"
"--Aku mau turun didepan, mau beli lotus." Potong Sooya segera meraih tali tas slingbag-nya.
Haza memberhentikkan mobilnya namun mengunci pintu mobil. "Motong pembicaraan orang sedari tadi kamu pikir itu hal yang baik Sooya?"
"Kalo mau duluan pulang, duluan aja aku bisa naik grab soalnya proses pembuatan cake lotus-nya agak lama hehe."
"SOOYA LIM MAYER!"
Nafas Sooya rasanya tercekat. Ia tahu sepertinya Haza sadar ia selalu mengalihkan pembicaraan. Namun Sooya entah kenapa sangat kesal pada Haza!
"Kalo ada yang salah ngomong jangan nggak jelas." Ucap Haza sambil menatap Sooya.
Sooya mengalihkan pandangannya. Tatapan Haza sangat serius dan menusuk sekarang.
"Saya cuma mau bilang kalau Zize anak Tante Seryl, dia sepupu saya, besok dia ulang tahun jadi kita beri kue untuk-nya."
BLUSH

KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
RomansaSeorang Dokter anak yang selalu merawat anak dari pemilik salah satu brand ternama. Sang Dokter selalu menemani dan memeriksa sang anak setiap minggunya, sampai suatu hari sang anak menderita penyakit Lupus eritematosus sistemik. Apa yang akan terj...