Pagi ini saat Suji tengah memasak, bel apartemen berbunyi. Suji langsung mematikan kompor dan melihat siapa yang datang. Rupanya itu manager Bangtan. Ia akan menjemput Jimin untuk pergi. Sebelumnya Suji mempersilahkan mereka masuk. dan menunjukkan dimana Jimin Tidur. Suji juga meminta mereka untuk sarapan bersama, karena Yoongi sebentar lagi akan keluar dari dalam kamar.
Benar saja saat Suji menyalakan kompor kembali untuk melanjutkan masak. Yoongi keluar dari kamar dan terlihat sudah segar, sepertinya habis mandi.
"Apa Hyungnim sudah datang ?" Tanya nya pada Suji.
Tak Lupa Yoongi mengecup pipi dan pelipis Suji. Seperti hal yang tidak bisa Yoongi lewatkan kegiatan itu, kecuali dia sedang Tour.
"Sudah, baru saja. Sedang membangunkan Jimin." Jawab Suji tanpa melirik Yoongi.
"Aku meminta mereka untuk sarapan bersama. apa tak apa ?"
Yoongi mengangguk pertanda setuju sembari mengembalikan botol air ke dalam kulkas. Lalu Yoongi hanya menatap Suji yang masih asik dengan masakannya. Yoongi hanya berdiam diri memperhatikan Suji. Tau Yoongi masih di posisi yang sama dan terus memperhatikannya. Suji menghela nafas sebentar lalu mencium pipi Yoongi, baru lah Yoongi beranjak meninggalkan Suji sendiri di dapur.
Yoongi membantu Suji dengan menata meja makan untuk sarapan. Bersamaan dengan itu, managernya keluar dari kamar yang di tempati Jimin semalam.
"Ayo sarapan Hyung" Ajak Yoongi
"Maaf mengganggu kalian pagi ini. Aku menjemput Jimin dan akan mengantarkannya pulang."
"Biarkan saja jika ia masih ingin disini." Ujar Yoongi.
"Bukannya keluarga Suji - ssi akan tiba hari ini ?." Tanya Sejin sedikit bingung . Yoongi mengangguk.
"Aku akan menjemput orang tuaku untuk datang ke acaramu hyung." Ujar Jimin yang sudah terihat sangat rapih.
Keempatnya melanjutkan sarapan, tentunya setelah Suji selesai. Mereka sempat banyak bicara tentang pernikahan. Karena memang manager Yoongi ini sudah menikah. Setidaknya memberikan sedikit gambaran pernikahan untuk keduanya.
Sepeninggal Jimin dan managernya. Yoongi membantu Suji membersihkan piring bekas sarapan mereka. Suji mengahampiri Yoongi dan memeluknya dari belakang.
"Ada hal yang ingin kamu lakukan hari ini ?" Tanya Yoongi yang langsung membalik badannya dan memeluk Suji
"Oppa sudah selesai ?" Yoongi mengangguk
Yoongi menggedong Suji menuju kamar. Sesekali Yoongi mengecup pipi dan bibir Suji dengan gemasnya,lalu menurunkan Suji perlahan setelah mereka berada di kamar. Yoongi mengungkung Suji di bawahnya. Menatap wajah Suji dengan teduh, lalu ia melumat pelan bibir lembut Suji, Semakin lama lumatan itu semakin menuntut dan berpindah ke leher putih Suji.
"Sudah lama Sekali.., Kapan terakhir kita melakukannya ?" tanya Yoongi menggoda Suji sesekali masih mengecup bibir Suji.
Suji tak menjawab ia hanya mengeratkan pelukannya pada Yoongi. Yoongi mengerti dengan Maksud Suji dan melanjutkan kecupannya. Melepaskan atasan milik Suji, mengecup bahu terbuka Suji.
"Sarangahe." Ujar Yoongi.
.
.
.
Saat ini jam menunjukkan pukul dua siang. Yoongi tengah dalam perjalanan menuju stasiun untuk menjemput Daekyu, kakak kedua Suji yang sudah mengiriminya pesan kalau tiga puluh menit lagi mereka akan sampai di stasiun. Tentunya membuat yoongi lansgung bergegas menuju stasiun agar tidak terlambat.
Yoongi membiarkan Suji beristirahat di rumah. ia sempat memastikan Suji tertidur dengan pulas terlebih dahulu baru ia pergi. Tak lupa ia meninggalkan note kalau dirinya pergi ke stasiun.
Yoongi sampai di sana bertepatan dengan Daekyung yang menanyakan keberadan mereka.
"Hyung aku baru akan memasuki stasiun kau langsung menunggu di dekat parkiran saja.."
"Panggil aku jika kau melihat ku Yoongi "
Yoongi sudah melihat Daekyu dari kejauhan dan menghentikan mobilnya di samping keluarga kecil itu. Tak lupa Yoongi menyapa si kembar yang di masukkan lebih dulu oleh ayah dan ibunya.
"Samchon!!"
"Woah kencang sekali. Kalian merindukan ku ?"
"Ne!!"
"Kemana Suji?" Tanya Daekyung
"Dia kelelahan banyak pekerjaan yang di selesaikan dan mengurus pernikahan, jadi ku biarkan tertidur." Jawab Yoongi.
"kalian berdua kenapa suka sekali bekerja dengaan keras ?" Sindir Daekyung Dan hanya di balas dengan senyuman Yoongi.
Akhirnya mereka sampai. Yoongi membantu membawakan barang dengan Yeonsu di gedongannya. Sementara Yeonseok bersama sang ayah. Setibanya mereka di dalam apartement Yoongi, Suji menyambut mereka dengan tubuh yang sudah terlihat segar tentunya.
Suji Mengantarkan mereka kedalam kamar yang sudah di siapkan, agar mereka bisa beristirahat terlebih dahulu. Yeonsu dan Yeonseok memilih bermain bersama Yoongi, mereka sangat merindukan Yoongi sepertinya.
Yoongi hanya sesekali ikut menyusun balok atau sekedar memainkan mainan bersama kembar. selebihnya ia hanya mengamati keduanya yang terkadang membuat yoongi tersenyum lebar mendengar celotehan dua anak usia dua tahun itu dengan kosa kata yang belum sepenuhnya mereka kuasai. Sedangkan Suji sudah pasti berada di antara dua anak itu. Jujur saja dia selalu gemas dengan semua keponakannya.
Sore harinya, Yoongi, Suji, Daekyu dan keluarganya menuju ke kediaman keluarga Daegook, kakak pertama Suji. Untuk bertemu dengan kedua orang tua Suji, Lalu mereka akan makan malam bersama dengan keluarga Yoongi juga di sebuah restaurant.
Sore ini Suji dan Yoongi menggunakan mobil milik Yoongi. Sedangkan Mobil milik suji digunakan oleh Daekyung.
Jarang sekali mereka mengadakan makan malam bersama seperti ini. Sebenarnya sekalian merayakan untuk hari bahagia Yoongi dan Suji. Tak hayal juga mereka berdua mendapat wejangan seputar berumah tangga atau peran menjadi suami atau istri nantinya.