Pagi ini Yoongi terbangun lebih awal dan langsung mengecheck ponsel miliknya,berharap Suji mengabari dirinya. Nyata nya tidak ada satu pun pesan atau telefon dari istrinya itu. Yoongi langsung menekan nomor Suji, kali ini ia menelfon dengan panggilan video. Jujur saja dirinya masih khawatir dengan kabar istrinya saat ini, karena ibunya mengabari kalau Suji hanya tidur seharian dan keluar jika di panggil untuk makan dan hanya memandangi ponselnya dengan murung. Jika di tanya Suji hanya menjawab jika tubuhnya terasa lelah. Mengetahui itu membuat Yoongi semakin khawatir dengan istrinya yang keras kepala itu.
Pasalnya kondisi terakhir istrinya itu sedikit memburuk tetapi tidak terlalu parah. Beruntungnya nafsu makan Suji sudah kembali, walau belum bisa di bilang normal untuk makan, setidaknya Suji itu bisa makan dengan lebih baik.
Yoongi menekan nomor Suji. Tiga kali panggilannya tidak di angkat, Yoongi tahu ini sudah memasuki jam untuk orang - orang beristirahat di Korea, tapi dirinya cukup mengetahui kalau Suji masih terjaga. Tak menyerah, Yoongi mencoba menelfon kembali. Kali ini ia mencoba dengan panggilan Video.
Telfon di angkat, tapi layar tidak menampakkan wajah Suji hanya langit-langit kamar yang sudah gelap sekali. Yoongi yakin kalau istrinya itu sudah bersiap untuk istirahat.
"Aku pasti mengganggu tidurmu ya?. Maaf dan beristirahatlah pasti masih sangat lelah, kabari aku esok pagi ya Yeobo." ujar Yoongi
Tiba - tiba Suji mengarahkan ponselnya di depan perut nya tanpa mengeluarkan suara.
" Min Sam Jeom! Tolong jaga Eomma selama Appa bekerja, jangan buat Eomma kesakitan dan lelah. Appa akan cepat pulang." Ujar Yoongi
Terdengarlah suara isakan Suji, yang sedari tadi di tahannya agar Yoongi tidak khawatir dengan dirinya. Mendengar suara atau melihat Yoongi membuatnya menangis karena merindukan suaminya itu.
"Wae? kenapa menangis? ada yang sakit ? coba kata kan bagian mana yang sakit, aku akan menelfon hyung untuk mengantar mu." kata Yoongi panik
"Oppaa.., aku merindukanmu ?" Tangis Suji
Mendengar Alasan istrinya tentunya membuat Yoongi terkekeh geli, pasalnya istrinya itu sedang mode manja yang sangat menggemaskan bukan dalam mode menyebalkan seperti beberapa hari sebelum ia kembali ke Korea. Jujur bukan hanya Suji, Yoongi pun sama halnya menahan rindu pada istri dan anaknya.
"Aku akan pulang minggu depan kalau tidak ada halangan, akhir minggu ini sudah konser terakhir disini. Kalau aku membiarka mu tetap disini kau akan mati kebosanan karena aku tidak bisa menemanimu dan membawamu bekerja, kau tidak akan suka jika aku tingalkan sendirian dikamar hotel." Jelas Yoongi
"kau sudah bertemu dengan dokter ?" Tanya Yoongi
"Sudah dan di berikan banyak sekali vitamin. Hari ini aku banyak sekali memakan daging, Eommonim membuatkan galbi untuk ku siang tadi, dan aku memakan semangkuk besar salad yang ku buat sendiri untuk makan malamnya." Cerita Suji
"Kau hanya makan malam dengan salad ?" Tanya Yoongi tidak percaya
"Iya, aku sedikit mual tadi dan tidak bisa memakan yang lainnya selain salad, itu cukup menyegarkan dan mengenyangkan di waktu yang sama."
"Apa kah itu baik - baik saja?, bukan saladnya, tapi kau mual hingga tidak bisa makan seperti itu" Nada Yoongi sudah sangat serius,
"Sangat wajar dan normal untuk kehamilan ku hal - hal yang terjadi masih dalam hal yang normal dan itu juga banyak di alami oleh ibu hamil lainnya." Jelas Suji
Yoonggi hanya mengangguk paham, walau terlihat sekali kekhawatiran itu masih ada di wajahnya.
"Oppa, bolehkah kau membiarkan ibu kembali ke Daegu saja? aku bisa mengurus diriku." Ujar Suji, lalu Yoongi menggeleng menandakan tidak setuju dengan ucapan Suji.