Lima hari sudah berlalu sejak kejadian orang asing yang mendatangi Suji di apartemen dan paket ancaman untuk Suji. Saat ini, Suji dan Yoongi tengah berada di supermarket untuk berbelanja kebutuhan rumah. Yoongi memaksa untuk menemani Suji berbelanja.
Tentunya dengan penyamaran, Yoongi menggunakan hodie biru dan jeans hitam tak lupa masker di wajahnya. Sedangkan Suji hanya menutupi wajahnya dengan masker saja. memang belum ada yang melihat wajahnya sama sekali. Karena Suji selalu menggunakan Masker jika keluar bersama Yoongi atau sendirian.
Yoongi mendorong trolly di belakang Suji yang sedang memilih bahan makanan yang akan mereka beli. Sesekali menanyakan pada yoongi apa yang harus ia ambil dan pilihkan untuk Yoongi. Mereka berdua tak menyadari kalau ternyata ada yang mengikuti mereka dan memastikan kalau itu Yoongi dan calon istrinya.
Suji terlalu asik mencari bahan yang ia cari dan tak meninggalkan Yoongi di lorong sebelahnya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Dua orang remaja perempuan dengan coklat yang di tempeli notes di tangannya dan memberikan pada Suji.
"Untuk mu. Semoga harimu menyenangkan." Ujarnya.
"Eoh? Terima kasih." Ujar Suji bingung
Suji membaca notes di coklat tersebut yang bertuliskan terima kasih untuk bersama Yoongi dan ucapan selamat untuk pernikahannya. Suji akan mengingat wajah manisnya tadi. Sedang membaca surat itu. Tiba-tiba ad yang menyentuh perkelangan tangannya sedikit kasar.
"Kau calon istri Yoongi kan ?, Kau tidak akan bisa merebutnya dari kami." Ujarnya dan mengeratkan cengkraman tangannya pada lengan Suji.
Setelah itu ia meninggalkan Suji dengan menghempaskan tangannya lebih kencang. Setelah itu meninggalkan Suji sendirian.
Yoongi yang memang sedang mencari Suji pun menghampiri Suji yang tengah menatap kosong ke depan. Ia shock, tapi tidak bisa menceritakannya pada Yoongi disini.
"Kau tak apa?" tanya Yoongi yang khawatir karena Suji tiba-tiba menjadi diam.
Suji memberikan coklat yang di berikan oleh penggemar Yoongi tadi dan membiarkan Yoongi membaca notes nya. Seketika membuat Senyum Yoongi mengembang.
"Seperti yang ku bilang. Mereka akan menyukaimu" Ujarnya tersenyum. Terlihat dari matanya yang menyipit lucu saat Yoongi tersenyum atau tertawa.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang meletakkan Box di dalam keranjang mereka bertuliskan untuknya dan Suji tetapi bukan dengan tinta pulpen atau cat biasa. Warnanya semerah darah, Yoongi ingin memastikan tetapi Suji melarangnya. Suji pun juga melarang Yoongi untuk membuka paket itu sekarang kalau tidak ada saksi lainnya. Yoongi langsung mencari security untuk meminta bantuan melihat cctv yang terpasang. Tentunya Yoongi menceritakan kronologi nya terlebih dahulu dan keadaan dirinya dan Suji secara garis besar.
Security menghampiri Suji yang masih berdiri di tempat tadi dengan trolly nya. petugas keamanan pun mengambil Box tersebut dan meminta keduanya ke kantor security untuk melihat cctv. Yoongi dan Suji membayar belanjaan mereka sebelum menuju ke sana.
Benar saja. Kejadian itu terekam cctv disana. Dan yang meletakkan paketnya adalah perempuan yang tadi mencengram tangan Suji. Yoongi sempat mengabari managernya untuk membantu menangani masalah ini dan juga memintanya membawa bodyguard kesini untuk menjaga Suji dan juga ia meminta copy dari cctv itu untuk dintindak perusahaan secara personal. dimana nantinya akan memblacklist orang itu dari kegiatan Bangtan.
Pihak keamanan sebelumnya sudah memanggil polisi untuk menindak jika boks yang di buka berisikan ancaman untuk Yoongi dan Suji.
Benar saja saat kotak itu di buka. Ada boneka berukuran sedang yang berlumur cairan merah seperti darah, tidak berbau apa pun, dan di boneka itu bertuliskan kalau ia akan memastikan Suji tak aman jika tetap menikah dengan Yoongi. Melihat itu sebenarnya membuat Suji ketakutan. Tetapi ia tak mau Yoongi khawatir. Suji hanya menggenggam lebih erat lagi tangan Yoongi yang memang sedari tadi sudah saling bertautan.Polisi menyarankan Yoongi untuk membuat laporan karena sudah mengancam dan meneror Yoongi. Tak lama manager Yoongi datang bersama beberapa Body guard. Lalu Yoongi meminta Suji pulang terlebih dahulu dengan Bodyguard, sementara Yoongi masih mengurus hal ini.
Suji di bawa menuju dorm. Untuk keamanan sementara, dan mungkin tidak mengunjungi apartement terlebih dahulu.
Sampai di dorm, Suji disambut oleh para member dan membantunya membawa barang2 yang Suji bawa.
"Bersihkan tubuhmu dulu lalu makan. Aku telah memasak makan malam. Jangan menunggu Yoongi, itu pesannya." Kata Seokjin.
Suji pun menurut. Jujur saja memikirkan hal ini membuatnya sangat lelah.
Besok ia harus mengambil Cincin dan Gaun pernikahannya. Setelan jas milik Yoongi sudah di antar. Besok pun Yoongi juga akan menemaninya.
Selesai mandi, Suji menyusul member yang lainnya untuk makan.
Ia menempati kursi milik Yoongi disana. Selesai makan, sembari menunggu Yoongi datang mereka mengobrol membicarakan banyak hal. Tak ada yang mau menanyakan perihal kejadian yang Suji alami. Mereka takut kalau Suji akan bertambah sedih.
Sedang asik mengobrol, ponsel Suji berbunyi. tidak tertera namanya siapa. Dengan santai Suji mengangkat telfonnya. Wajah Suji langsung berubah pucat. ia pun melempar ponselnya di atas meja. Ponsel suji pun masih bergetar. Orang itu tetap menelfonnya. Namjoon yang penasaran pun ingin mencoba mengangkat. Apa yang penelfon itu katakan sampai Suji setakut itu.
Suji langsung merampas ponsel dari tangan Namjoon dan menyembunyikan di belakang tubuhnya. Suji juga melihat pesan yang orang itu kirim kan. Masih dengan ancaman yang sama kalau ia akan membunuh Suji dan Yoongi di acara pernikahan mereka jika masih memaksakan untuk menikah.
Tatapan khawatir member pun dilihat Suji, tapi apa daya ia tak mau merepotkan orang lain dalam hal ini. Suji sangat mencintai dan menyayangi Yoongi, Tapi ia tak mau Yoongi terluka karena dirinya atau karena bersamanya.
Tiba-tiba Yoongi datang. Mendengar keributan saat masuk tadi membuat Yoongi melangkah lebih cepat menghampiri teman-temannya dan calon istrinya itu. Sementara Suji langsung memeluk Yoongi dan menangis dengan keras di pelukkan Yoongi.
Semua yang ada di sana sedang berusaha menenangkan Suji agar tak setakut ini. Saking histerisnya Suji sampai pingsan, wajahnya sangat pucat dan tubuhnya dingin karena terlalu histeris menangis.
semua member pun menceritakan kejadian itu. Hingga saat mereka melihat ponsel Suji rupanya sudah banyak pesan Ancaman yang masuk. bukan pesan baru yang sengaja di kirimkan berkali-kali. Tetapi ini sudah cukup lama dan dalam sehari orang ini akan mengirimkan Suji lima pesan dengan isi pesan yang sama.
"JIKA KALIAN TETAP MENIKAH. KU PASTIKAN KALIAN
BERDUA AKAN MATI DI HARI ITU"
Pesan itu terus menerus masuk saat ini dan ponsel Suji tak berhenti berdering. Yoongi mencoba mengangkat telfon itu, Mengulang kata yang sama seperti di pesan tapi dengan nada jahat yang bisa membuat semua orang ketakutan.
Tentu saja Yoongi makin tersulut emosi. pesan itu sudah Suji dapatkan sejak lama. belum lagi kejadian-kejadian akhir - akhir ini yang membuat Suji semakin ketakutan.
Manager Yoongi sempat memangil dokter untuk datang dan memeriksa Suji yang terbaring lemah. Suji sedikit stress karena banyak pikiran dan tekanan yang ia dapatkan.
Mendengar itu, Yoongi menatap sendu Suji. Banyak hal menyakitkan yang Suji dapatkan untuk bersama dirinya.
"Aku akan membawanya pulang." ujar Yoongi.
"Biarkan dia disini dulu, besok biar menemani Eunbi di unit sebelah." ujar Seokjin.
Yoongi pun menurut, dan semoga besok Suji lebih baik lagi. para member pun meninggalkan Yoongi dan Suji. Mereka juga akan beristirahat .