Fifty-One

623 45 1
                                    

  Mereka Sudah sampai di tempat peristirahatan Suji.  Yoongi membereskan barang - barang milik Suji untuk di tata di dalam lemari, tak lupa dia melarang Suji untuk melakukan aktifitas berat sekali pun. 

Yoongi juga menghapus aplikasi Sosial media Suji untuk sementara waktu, dan juga tak lupa meminta mertua dan ibu nya mengawasi Suji saat menggunakan ponsel. Agar tidak melihat atau membaca berita tentang Yoongi atau Suji yang di bicarakan oleh banyak orang. Suji sendiri sebenarnya sudah sangat gatal ingin membantu Yoongi membereskan apa yang sedang suaminya itu kerjakan. Hanya Saja wajah Yoongi langsung berubah menyeramkan saat Suji berusaha mendekati dirinya, bosan menunggu Yoongi membereskan barang miliknya. Suji pun tertidur dengan  lelap, memang selama hamil suji mudah sekali terlelap jika memang mengantuk. Itu kenapa Suji sengaja melakukan aktifitas agar dirinya tidak terus menerus tertidur.

Yoongi yang sudah selesai dengan berberesnya, Menghampiri Suji yang sudah tertidur lelap. Senyum tercetak jelas di wajah tampan Yoongi sembari membaringkan tubuhnya disamping suji. Tatapannya tak pernah lepas dari wajah Suji, sedangkan tangannya tak berhenti mengusap lembut perut Suji yang sudah sedikik membuncit. 

Saat hendak ke dapur mengambil minum, Yoongi melihat ibu Suji tengah memegang ponselnya di ruang tengah. Tentunya Yoongi langsuung menghampiri mertuanya itu 

"Jangmonim~" Panggil Yoongi

"Eoh Yoongi-ya. Suji sudah tertidur ?" Yoongi Mengangguk 

"Aku mau meminta maaf karena merepotkan Eomeonim. Maaf karena aku kurang perhatian dengan kondisi dan keadaan Suji." Ujar Yoongi 

"Aniyeyo..Hal ini pertama kalinya untuk kalian, wajar saja banyak hal yang belum kalian paham. Menantuku sudah sangat baik dan perhatian dengan uri Suji. Eomma hanya bisa mendoakan kalian untuk selalu bahagia." Ujar Ibu Suji

Wajah Yoongi masih terlihat murung, jujur saja banyak yang ingin sekali ia bicarakan dengan ibu dan juga ayah mertuanya. Namun kesibukkan dirinya yang membuat dirinya tidak memiliki waktu untuk menjenguk orangtua mereka. bahkan waktunya untuk Suji saja sangat sedikit sekali.

"Ada hal yang membuat mu risau nak?" Yoongi mengangguk 

"Maaf karena membuat Suji lebih sering bersama ku dan jarang menghubungi Eomeonim dan juga kurang memperhatikan kesehatan Suji."

"Kau ingat apa yang membuat Suji selalu bahagia setelah kau pindah ke Seoul?" Yoongi mengangguk.

"Ketika aku libur dan kembali ke Daegu untuk menemuinya bukan orang tua ku."

"Dan apa yang Suji lakukan ketika kau tak bisa atau sempat pulang?" 

"Menyusulku hingga membuat hyung deul kesal karan Suji nekat pergi sendiri."

"Salah satu alasan kami menjodohkan kalian karena itu. Kalian membutuhkan satu sama lain. Suji selalu mencari mu dan kau juga yang selalu merindukan Suji. Lagi pula tidak mungkin juga kaian satu atap dan tidak ada status yang jelas itu juga melanggar peraturan negara. Apa kau bahagia nak ?" 

Yoongi tersenyum lalu memeluk ibu mertuanya yang sudah seperti ibu keduanya sejak dulu itu dengan erat dan penuh kasih sayang.

"Terima Kasih Eomonim sudah melahirkan Suji untukku." 

"Dan terima kasih sudah selalu menjaga dan menyayangi uri Suji dengan sangat." 

Setelah perbincangan itu, Ibu Suji kembali ke dalam kamarnya. sedangkan Yoongi kembali ke hotel untuk melanjutkan kegiatannya. malam ini ia akan pergi ke tempat lain untuk jadwal selanjutnya dan Suji tahu itu. Kemungkinan Yoongi akan menemui Suji saat istrinya itu akan kembali ke Korea atau saat jadwal dirinya sudah kosong. 

Pemberitaan tengah ramai dengan berita kehamilan istrinya dan Yoongi tahu itu, karena dirinya penyebab berita itu begitu ramai. Siapa yang tidak penasaran? Saat dirinya mengumumkan akan menikah saja sudah sangat ramai, dan pastinya saat kabar kehamilan Suji pasti juga ramai. Walau masih di bicarakan yang membuat Yoongi masih tenang adalah nama dan wajah Suji belum tersebar. dirinya bahkan mengganti nama kontak dan panggilannya kepada Suji agar tidak ada orang yang tahu sama sekali nama istrinya itu. 

"Hyung kenapa diam saja?, apakah ada sesuatu?" Tanya Jimin 

"Tidak apa" Jawab Yoongi.

"Hyung mengkhawatirkan Noona?" Tepat sekali tebakannya. hanya saja Yoongi belum mau memberi tahu kegelisahannya.

"Hyung aku yakin tidak akan ada yang bsia mendekat pada Noona. Penjagaan Noona di perketat dan aku akan memastikan semua akan aman." Ujar Jimin 

Yoongi hanya bisa mengangguk mengiyakan walau dalam lunik hatinya belum sepenuhnya dirinya yakin kalau Suji aman walau denagn banyak penjagaan. Sebenarnya yoongi lebih tenang Jika Suji berada di Korea karena akan lebih banyak lagi yang menjaga istrinay itu dan lebih mudah untuk dirinya memantau Suji. 

.

.

Sudah seminggu lamanya Suji berada di L.A tanpa Yoongi. Kondisi tubuhnya sudah membaik dan dokter memperbolehkannya untuk beraktifitas dan kembali ke Korea. Yoongi juga mendapat kabar demikian, Jadwalnya akan di mulai sekitar lima hari lagi ia ingin sekali mengantar Suji untuk kembali ke Korea. Yoongi sendiri sudah berada di L.A sejak kemarin malam untuk menemani Suji, karena hari ini jadwal Suji untuk memerikasakan kandungannya kembali ke dokter untuk memastikan kalau kondisi ibu dan kandungannya cukup sehat dan aman untuk penerbangan jauh. 

Sudah sejak semalam Yoongi tidak beranjak dari samping Suji. Kemana pun Suji pergi akan ia ikuti dan rela menunggu Suji walau terkadang membuatnya menjadi bosan. Seperti saat ini, Yoongi memang telah rapih berpakaian, sedangkan Suji adi mengurusi Yoongi terlebih dahulu baru dirinya. Yoongi masih menempel dengan Suji, Seperti saat ini saja, Lengannya memeluk Suji seakan tidak akan pernah melepaskan rangkulannya itu di pinggang sang istri, sesekali angannya mengusap pelan perut Suji. Bibir tipis Yoongi tidak absen mgecup Kening Suji sesekali.

"Aku tidak ingin kembali setelah mengantarkan mu pulang." Ujar Yoongi.

"Kalau begitu aku tidak mau kau antar. Dan tidak mau bertemu dengan mu."

Yoongi mengusap lembut kepala sang istri dengan tatapan yang sangat dalam memancarkan rasa sayang yang sangat besar disana.

"Baiklah kau pulang bersama Eomma, Tapi jangan mengerjakan pekerjaan berat dan jangan sering - sering datang ke cafe. Dan saat aku pulang nanti kau dan anak - anak berada di rumah menyambut ku pulang." Pinta Yoongi yang masih memandang Suji.

"Ne Appa~" Jawab Suji dengan suara seperti anak Kecil. Membuat keduanya tertawa.


My Idol Husband || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang