kembali asing

67 59 2
                                        

Happy reading

"wah, wahananya banyak banget! ... coba lihat disana ada rumah hantu juga. tumben, biasanya juga nggak serame ini."

"biasa aja kali, Mar...Tapi benar si, kal ini emang beda dari biasanya."

"Hanif kesana yuk!?" ucap Mara histeris sambil menarik tangan hanif paksa untuk duduk disalah satu bangku yang kosong.

Hanif hanya mengikuti gadis itu, sayangnya baru beberapa langkah berjalan perut Hanif berbunyi suaranya cukup jelas, Hanif hanya membulatkan matanya sedangkan gadis itu terkekeh pelan.

"lo lapar?" Hanif hanya mengeluarkan ekspresi menahan malu tampa menjawab pertanyaan Mara.

"kenapa disini gue yang kayak cewek?" Hanif merasa kesal mengingat apa yang telah terjadi dari awal mereka datang kesini. Melihat itu Mara mengusap kepada Hanif gemas.

"lebay lo, Jandi makan. nggk?"

Mara terkejut hanif lansung menariknya seperti apa yang gadis itu lakukan beberapa menit yang lalu.

"gue tebak lo pasti mau ngajak gue makan bakso kan?"

"kok tau?"

"yaiyalah lo kan mafia sama bakso"

"lebay lo"

Mara kembali kesal mendengar Jawaban dari Hanif, lalu mencubit lengan pria itu sedikit kuat. Sedangkan yang di cubit meringis kesakitan.

"rasain lo, siapa suruh ngelawan gue"

"gue heran sama lo ibu intan ngidam apa sih sampe anaknya ganas kek gini?"

Baru aja Mara ingin protes tapi baksonya keburu dateng jadi gadis itu menghentikan niatnya. Hanif menjulurkan lidahnya merasa menang Melawan mara.

Dari kecil sampe sekarang pun mereka sama sekali tidak berubah, sangat sering berantem, berdebat nggk jelas tapi, selalu menjaga satu sama lain tidak ada ubahnya seperti saudara kandung.

Mara terkejut saat seseorang pria duduk di sampingnya dan diikuti oleh seorang perempuan yang berada dibelakangnya. Orang itu adalah Garry dan juga Aillen. Mara menatap Aillen lembut sedangkan yg ditatap hanya diam tidak ada Ekspresi ataupun tersenyum sedikitpun padanya.

"Mara kita pergi dari sini" sambar Hanif, lansung menarik tangan Mara lembut, mata Hanif mengarah ke Aillen dengan tatapan tajam. Aillen yang mengetahui itu hanya memutarkan bola matanya malas.

"nggk usah, Nif ... lagian baksonya belum habis. kan? Gue tau lo lapar jadi sini duduk lagi"

Hanif menarik napas pelan dan mengikuti apa yang gadis itu suruh. Sedangkan Garry sedari tadi memperhatikan mereka dengan tatapan bingung apa yang terjadi antara mereka.

"Aillen" panggil Mara. Hanif yang mendengar ucapan Mara menghentikan makanya dan memperhatikan apa yang akan gadis ini lakukan.

Aillen berdiri menghadap ke arah Garry

"Garry kita pergi aja dari sini, emang nggk ada tempat lain apa?"

Lagi-lagi Garry dibuat bingung dengan apa yang Aillen lakukan.

"bukankah kalian berteman dekat?" Garry bertanya dengan seksama.

"dulu sekarang gue udah sadar"

"maksud lo?"

Sebelum menjawab pertanyaan Garry semuanya terkejut apa yang akan pria itu lakukan.

"gue ingatin sama lo, berhenti nge-jelekin Mara. Lo nggak usah sok-sokan nyari mungka buat membela diri"

GARRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang