early to go

39 19 12
                                        

[Berhenti bukan berati egois, terkadang dengan cara itulah agar semua orang tidak terluka]

Happy reading gays, sorry klo banyak typo.

Mara menatap ke depan berjaga-jaga sebelum membuka handphonenya, dia hanya takut guru yang mengejar dikelasnya melihatnya. Tangannya dengan cepat memencet kontak teratas yang dia sematkan dan mengirim beberapa kata disana.

Damara♡

"Aku mau kita bicara di tempat biasa."

Mara dengan cepat menutup handphonenya setelah mengirim pesan singkat itu. Di sisi lain Garry menatap pesan singkat yang baru saja di kirim oleh gadis itu. Sebelum menatap temannya satu persatu.

"Lo kenapa? Gue lihat akhir-akhir ini Lo kayak banyak masalah." Tanya Kusuma.

"Gue nggak papa" jawabnya.

"Sebenarnya Lo sama Mara ada masalah apa si?"

"Bukan masalah besar"

"Lo nggak bisa bohongin kita, kita temanan sama Lo udah lama, jadi Lo nggak bisa bohongin kita." Ucap Rafar.

"Hmm, gue beneran nggak papa" bohongnya. Sebenarnya Garry belum siap menceritakan ke teman-temannya kalau dia akan di pindahin ke 'Los angeles' tapi dia akan berusaha untuk menceritakan semuanya secepatnya.

"Entar ke tempat biasa ya, gue mau kasih tau sesuatu sama Lo pada" ucapnya. Kusuma menaik turunkan alisnya, sebelum berbicara. "Oke"

"Lo mau ngomong apa. Gar?" Tanya Gema. Garry melihat semua teman-teman sudah berada di sana. Dengan Santai dia duduk di samping Kusuma sambil memukul bahu Kusuma kuat.

"Anjing, sakit. Bangsat!" Kesal Kusuma. Garry tertawa puas melihat Kusuma yang sedang kesal.

"Sebenarnya Lo mau cerita apaan si?" Kopo Gema.

"Nggak ada, sebenarnya gue cuman mau ngumpul sama kalian" jawabnya.

"Jijik anying, Lo udah kaya mau mati aja" kesal Rafar.

"Dosa apa gue punya teman kayak Lo semua"  ucap Garry.

"Terutama si Agra. Ngomong kek, ini cuman bengong"

"Berisik Lo" ucap Agra.

"Hahaha, walaupun begitu, Lo tetap sahabat gue. Gra" tambah Garry.

Gema melihat Garry merasa aneh, karena tidak seperti biasanya dia seperti ini, walaupun Garry bukan tipe pendiam, tapi tidak biasanya dia berbicara sebanyak ini.

"Garry. Lo sebenarnya kenapa? Apa yang ingin Lo omonggin sama kita?"

"Ntar aja, nggak penting"

"Aneh Lo" kesal Gema.

"Kalo nggak ada yang mau di bicarakan gue mau pergi dulu" ancam Kusuma, dia tau bener Garry orangnya seperti apa.

"Ehh.. Lo mau kemana?"

"Ya, kan nggak ada yang mau di omongin, kalo gitu mending gue cabut, nyari makan atau apa, gitu. gue juga lagi lapar" jawab Kusuma.

GARRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang