aku dia dan laut

102 79 7
                                        

Disaat seseorang telah menemukan tempat yang nyaman untuk bersandar, namun terhalang hanya memikirkan perasaan orang lain dan merelakan perasaannya sendiri.

Happy reading

...

"Lo disini juga?"

Mara berbalik ke belakang melihat siapa disana, Garry melangkah mendekat kearah Mara dan duduk disamping gadis itu.

"Eh maaf gue main datang aja ketempat lo"
Garry yang mendengar jawaban polos dari Mara hanya terkekeh pelan.

"Ini bukan tempat gua, lagian semua orang berhak berada disini, ini kan tempat umum" jawab Garry.

"Hehehe siapa tau aja"Mara menatap lurus kearah sunset yang ada didepannya.

"Lo nggak dimarahin? Ini udah senja"

"Nggak kok. bentar lagi, gue nyaman disini"

"Lo sendiri kenapa masih disini?"

"Gue udah biasa"

"Maksud lo?"pandangan Mara mengarah ke pria itu yang sedang menatap lurus kedepan.

"Nggak ada, gue emang sudah biasa disini kalo gue pulang cepat yang ada gue bosan dirumah sendirian."

Sebenarnya Mara bukan ahli dalam membaca pikiran seseorang tapi dilihat dari ekspresi wajahnya Garry sangat jelas kalo Garry sedang memikirkan sesuatu. Sempat canggung Mara menatap Garry sedu dan berniat memperbaiki suasana.

"Garry" panggil Mara, saat Garry melihat kearahnya semburan air laut tepat diwajah Garry, Mara jangan ditanya dia tertawa puas saat melihat ekspresi pria itu

"Oh jadi ceritanya mau serang-an ni ya?" mendengar itu Mara reflek berdiri dari duduknya dan berlari menjauh dari Garry.

Mara menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, bukannya takut hanya saja dia siap siaga agar semburan air laut tidak sampai mengenai wajahnya.

"Garry udahh!!"

Garry yang melihat ekspresi Mara juga tertawa puas dapat mengerjai gadis itu balik.

"Sini" panggil Garry sambil melambaikan tangannya.

"Nggak mau nanti lo semprot gue pake air"

"Nggak gue janji" jujur sedari tadi Garry tidak bisa menahan tawanya sedangkan Mara menatap Garry kesal.

"Tu kan ketawa, pasti ada niat jahat kan lo"

"Nggak Mara, lo kesini dulu makannya" ucapnya yang berdiri tak jauh dari gadis itu.

"Awas ya lo, kalo Macem-macem"

"Nggak akan, astaga" mendengar ucapan Garry yang mulai serius Mara menghampiri Garry yang berjalan lebih dulu dan duduk di tempat biasa-pohon kelapa tumbang. Gadis itu hanya pasrah dan duduk disamping Garry.

"Kenapa?"

"Nggak papa" jawabnya singkat

"Ii kamu tu nyebelin. tau nggak?"

"Nyenyenyenyak bodo" hampir aja satu pukulan melayang dikepala Garry tapi lansung terhenti setelah Garry berbicara.

"Gue ada sesuatu buat lo" Mara yang mendengar kembali bertanya.

"Apa?" tanya nya, matanya melihat sesuatu apa yang dipegang oleh Garry.

"Ini!"

"AAAAAA,,... "

PLAK

Aww

Satu pukulan berhasil melayang dikepala Garry, laki-laki itu hanya memegang kepalanya yang habis dipukul oleh Mara.

GARRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang