Rumah pohon & laut

106 86 3
                                    


    Mara melihat notifikasi pesan dari Aileen, Tapi sampai sekarang masih kosong.
Sekarang mara berada di sebuah caffe sambil menunggu Aileen, mengingat bahwa hari ini mereka sudah berjanji untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan ibu, Anna. Sebenarnya mereka terbagi 5 orang satu kelompok, tapi karena Mara hanya dekat dengan Aileen makanya dia menghubungnya.

"Mara.." terdengar seseorang memanggil namanya seketika senyuman terukir di bibir nya. Sekarang Aileen sudah duduk di depannya.

"Yang lain mana" Mara  binggung soalnya mereka hanya berdua"

"Mereka ngga bisa datang, mar. Si Rezi harus latihan futsal, soalnya mereka mau tanding, lagi pula katanya waktu nganterin tugas masih lama. Fhatia juga katanya lagi sibuk, yang lain gue ngga tau."

"Yah..  Trus si Agung kenapa? Cuman dia yang jago kimia"

"Sama dia kan satu tim sama rezi" seketika Aileen mengingat seseorang yang bisa membantu mereka. Sedangkan Mara bingung melihat ekpresi Aileen. "Lo kenapa?"

"Gue tau siapa yang bisa  bantuin kita" Mara menatap Aileen menunggu temannya melanjutkan ucapannya.

"Garry,.. Dia jago kimia'' lanjut Aileen seketika mata Mara terbelalak mendengar ucapan Aileen.

"dari mana lo tau?" Aileen menatap Mara. "Lo lupa gue sama Garry kan temanan dari kecil. Makanya gue tau apapun mengenai Garry.

Mara terdiam mendengar jawaban dari Aileen. Dia merasa begitu bodoh menanyai hal yang tidak penting kepada Aileen.

"tunggu gue DM Garry dulu" sedangkan Mara hanya mengangguk setuju.

.

.

"Disini juga sama berisiknya" Garry berbicara kepada Mara dan Aileen, setelah Garry menyetujui mau membantu Aileen dan Mara, dia lansung mendatangi caffe yang mereka maksut. Tapi mereka tidak tau ternyata di caffe itu akan ada pertunjukan band. Akhirnya mereka memutuskan untuk pindah tempat dan pergi ke taman terdekat, tapi sama saja disini sangat berisik lantaran banyak orang yang berlalu lalang tidak hanya itu disekitar mereka banyak anak kecil yang tengah bermain.

"Gue ngga tau lagi ngerjain nya dimana" Aileen berbicara sedangkan Mara hanya diam karena tidak tau apa yang harus dia katakan. Garry mengingat sesuatu lalu mengajak keduanya ketempat yang begitu sunyi tapi sangat nyaman untuk menyendiri.

Sebuah rumah pohon yang terletak tidak terlalu tinggi di atas pohon tapi sangat bagus untuk melihat pemandangan yang indah.

Mereka terpana melihat dekorasi rumah pohonnya. "Sangat elegan" Tiba-tiba satu kata itu keluar begitu saja dari mulut Mara. Dimana di sudut kanan terdapat beberapa kursi yang terbuat dari bambu. Di sampingnya terdapat dinding yang sudah menyatu dengan rak yang di penuhi oleh buku yang terbuat dari kayu. Dan ada beberapa barang lainnya tapi mara tidak tau apa itu.

"Rumah ini punya lo?" Mara bingung saat Aileen bertanya, bukannya seharusnya dia sudah tau dari awal mengingat mereka sudah sangat dekat.

"Nggak., Bukan. gue nggak sengaja nemuin rumah ini dan ternyata kosong. Sudah lama juga gue mengetahui tempat ini. tapi, sampai sekarang gue belum tau siapa pemiliknya."

Garry berjalan kearah rak buku yang berisi begitu banyak buku. Sedangkan keduanya hanya mengikuti Garry dari belakang.

"Ini semua buku lo" Mara bertanya, Garry tersenyum sebelum menjawabnya "cuman beberapa. Gue menemukan tempat ini  memang seprti ini.

"Jadi maksut lo semua ini bukan punya lo" Garry mengangguk dan kembali berbalik kearah buku-buku itu. "Waktu gue masuk rak ini memang sudah dipenuhi buku, tapi hampir semua bukunya Udah tua.

GARRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang