Salahkan kita merenungi kesalahan yang kita sama sekali tidak tau apa itu?Kalaupun iya apakah aku terlalu bodoh?-mara
Happy reading
Fanny dan mara diam-diam mengikuti Aillen yang kelihatan mencurigakan apalagi dengan sikapnya yang seperti ingin menjauhi, Mara. gadis itu juga tidak tahu apakah itu hanya perasaan nya saja. Kening Fanny berkerut saat langkah Aillen berhenti di sebuah ruangan.
"kelas 12 IPA¹?" tanya Fanny. "Aillen ngapain kesana?" lanjutnya.
"gue juga nggk tau, Fanny. Kalo gitu pergi aja yuk, mungkin Aillen ada keperluan sama kakak kelas."
"nggk Mara, kita harus ngikutin dia, gue yakin pasti ada sesuatu, sangat mencurigakan."
Fanny diam-diam mengintip jendela kelas 12 tapi lagi-lagi Mara melarangnya dan menarik Fanny kearahnya.
"kenapa lagi sih, Mar? Gue yakin Aillen membunyikan sesuatu ... nggk biasanya dia kayak gini."
Baru saja Fanny ingin menghampiri Aillen tapi gadis itu sudah berdiri dibelakangnya bersama Geya dan the Geng nya.
"ngapain lo kesini?" ucap Geya dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil mendekat kearah Fanny.
"seharusnya gue yang nanya, kenapa teman gue bisa sama lo? Pasti ada apa-apa kan?"
Geya tertawa remeh dan melihat kearah Aillen yang berdiri sambil terdiam seakan sedang bisu.
"teman lo? Cih, gue rasa dia nggk butuh teman kayak kalian"
"maksut lo?"
"maksud gue... Gini aja lo tanyain sama dia," tunjuknya tepat kearah Mara.
"kenapa gue kak?" mara yang bingung pun mulai bertanya.
"cih masih belum sadar lo?"
"sebenarnya ini ada apa sih?" Fanny berjalan kearah Aillen sambil menatap gadis itu.
"aillen pasti lo di apa-apain kan sama dia?" tanyanya.
"lo nuduh gue?" ucap Geya nggak Terima.
"kalo bukan lo siapa lagi, Mara? Nggk mungkin"
"emang bukan gue, karena semua biang masalah ada sama dia" semua mata mengarah ke arah Mara sedangkan gadis itu bingung sama sekali tidak mengerti maksud dari Geya.
"Aillen gue salah apa?" Mara memberanikan diri untuk bertanya.
"lo bego atau pikun si!?" itu bukan Aillen yang menjawab melainkan Geya kakak kelas yang sok berkuasa disekolah ini.
"eh lo santai dong, nggk usah ngegas!" balas Fanny
"heh, lo nggak usah ikut campur ya gue nggak ada urusan sama lo"
"apapun yang berhubungan dengan teman gue itu menjadi urusan gue!" mendengar ucapan Fanny, Aillen mensejajarkan langkahnya dengan geya dan berdiri disamping kakak kelasnya itu.
"segitu nya lo belain dia?" tanya Aillen ke Fanny. Mara yang mendengar ucapan Aillen menatapnya bingung, jujur dia benar-benar tidak tau apa-apa.
"gue benar-benar nggak tau apapun"
"lo nggak usah belagak sok baik sama gue, jijik tau nggak" ucapan yang keluar dari mulut Aillen berhasil membuat Fanny dan juga mara terbelalak kaget.
"Aillen, lo apa-apaan si, Mara teman lo!" Fanny menatap Aillen tajam tidak habis pikir dengan ucapan yang Baru saja keluar dari mulut Aillen.

KAMU SEDANG MEMBACA
GARRA [REVISI]
Novela Juvenil"Aku nggk sejahat itu buat ambil kamu dari Tuhanmu" "Kita hanya sekadar dipertemukan bukan untuk disatukan" "ini bukan perihal siapa yang kau cintai tapi ini tentang sebesar apa kamu mencintai" "kisah kita bahkan dimulai dari prolog dan diakhiri den...