Dua tahun setelah kelulusan....
Dia, Kim Reviola Natasha, tengah berdiri menatap bayangan dirinya di depan cermin besarnya itu. Dengan gaun sackdress peach yang membalut tubuh seksinya, tidak henti-hentinya dia mengulum senyum untuk memuji dirinya sendiri. Memang lekuk tubuhnya yang mampu memikat para kaum adam, dan ditambah dengan wajah blasteran Koreanya. Walaupun begitu, sampai saat ini dia belum mempunyai pria sebagai kekasihnya.
"Perfect!" pujinya dengan jari yang ia jentikkan.
Gadis ini yang akrab dipanggil dengan nama Viola menatap beberapa alat make-up yang tertata rapi di atas meja rias miliknya. Gaun sudah, sekarang tinggal memoles wajahnya agar terlihat lebih 'menarik' perhatian. Namun tidak membuat dirinya menjadi lebih terlihat tua atau norak.
Setelah selesai memoles wajahnya sendiri, dan puas dengan hasil yang diinginkannya. Viola berdiri lalu menuju kaca besar sepanjang tubuhnya itu. Sesekali ia mengulum senyum memujinya lagi. Kemudian Viola menatap layar ponselnya yang menyala karena terdapat panggilan masuk. Dia mendengus ketika membaca nama yang tertera di layar ponselnya.
"Iya ini aku keluar. Iya Jihan." Viola menutup panggilan dari sahabatnya, Jihan.
"Di depan kamar saja pakai menelepon, anak itu memang pintar menghabiskan pulsa," gumam Viola.
Setelah menyimpan ponselnya di dalam clutch-nya, sekali lagi dia memandang dirinya kembali di depan cermin. Memastikan semuanya benar-benar 'perfect'. Lalu, dengan sepatu stilleto 9 cm ini, ia melangkahkan kakinya menuju ruang depan.
"Iya yang sahabat gue terbilang most wanted di sekolah dulu, nggak mau kalah saing sama junior?" cibir Jihan yang menyadari sahabatnya keluar dari kamar seperti bidadari turun dari langit.
"Apaan sih Jihan," ujar Viola masih dengan nada anggunnya. Viola melihat perbedaan tampilan dari Jihan yang kini begitu cantik tidak seperti biasanya, tomboy. Kini gadis itu memakai dress hitam dipadu dengan denim blazer yang masih menandakan bahwa dia tomboy. Lalu rambut yang biasanya dia kuncir asalan, kini dia gerai lurus-lurus.
Jihan hanya cekikikan. "Udah ah, udah malem nih. Undangannya 'kan jam 8 malam. Sekarang? Kurang 20 menit lagi girls...."
Viola berdecak. "Iya-iya yang sudah nggak sabar ingin memikat para pria tampan, nih kunci mobil. Kamu yang bawa mobilku ya." Viola melemparkan kunci mobilnya kepada Jihan. Dan Viola melihat Jihan sepertinya dalam keadaan blushing.
Mereka harus memakai lift untuk sampai ke parkiran. Tidak jauh, hanya 5 lantai dari apartemen Viola yang berada di lantai 10.
"Bokap sama Nyokap lo kabarnya gimana?" tanya Jihan. Logat lo-gue yang belum bisa hilang dari diri gadis itu.
"Mereka baik-baik aja. Kesehatan Papa membaik, Rezal sudah mengambil alih perusahaan. Ya jadi begitu," ucap Viola menjelaskan keadaan keluarganya.
—
Undangan prom night untuk para alumni sekolah SMA Jaya di tuju untuk empat angkatan terakhir. Ini membuat Viola semakin semangat. Karena sudah 2 tahun lamanya dia tidak mengambahkan kakinya di sekolah itu yang menurutnya begitu banyak kenangan indah dan pahit tentunya. Sialnya, yang dia pikirkan hanyalah tertuju pada kenangan pahit itu. Duh memikirkan hal itu, hatinya merasa 'ngilu'.
Mobil Viola berhenti di pelataran parkir SMA Jaya. Parkiran ini sudah di penuhi dengan mobil dan motor dari angkatan empat tahun terakhir. Dapat kalian bayangkan berapa banyak mobil dan motor di sini.
"Udah sampe nih, kayaknya kita telat deh Vio," pekik Jihan membuyarkan lamunan Viola.
"Sepertinya belum," ujar Viola menunjuk lalu lalang para alumni sekolah ini. Sepertinya memang belum dimulai. Viola melangkahkan kakinya keluar dari mobilnya itu. Lalu merapikan rambut curly gantungnya yang sedikit berantakan karena semilir angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fascinated (Dalam Revisi)
ChickLit[Completed] (Dalam Revisi) Cerita ini akan diedit ulang dengan bahasa, alur dan ejaan yang lebih baik. Mohon doanya agar cepat selesai dan bisa dinikmati 🙏 -- Cinta memang indah. Tapi, cinta tanpa kebahagiaan akan membuatmu berada di masa-masa suli...