7 - Dua Sama

195 31 19
                                    

Cuaca pagi di hari Kamis terlihat mendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca pagi di hari Kamis terlihat mendung. Gerimis mulai berdatangan, membuat beberapa murid memilih menaiki bus dan kendaraan tertutup lainnya untuk berangkat ke sekolah.

Sama halnya dengan Diva. Ia baru keluar dari mobil sang sopir yang mengantarkan sampai gerbang sekolah.

Ayahnya memang belum mengizinkan Diva untuk membawa kendaraan sendiri, meskipun sudah cukup umur. Alasannya, hanya ayah yang tahu.

"Hati-hati di jalan, Pak," ucap Diva pada sopirnya.

"Baik, Non. Semangat sekolahnya."

"Terima kasih, Pak."

Setelah Diva turun, mobil hitam miliknya melesat pergi, meninggalkan area SMA Jaya Abadi.

Diva pun segera berlari kecil untuk sampai di koridor utama yang terlihat ramai oleh beberapa murid.

Kebetulan jarak gerbang dan koridor utama tidak jauh, membuat Diva tidak takut jika seragamnya basah.

"Diva," panggil Celisa, saat ia sampai di koridor utama untuk menaiki tangga menuju kelasnya.

Kepala Diva mendongak, ada Celisa di anak tangga sambil melambaikan tangan. Ia pun membalas lambaian tangan sahabatnya.

Baru saja Diva melangkah, punggungnya malah terdorong ke samping dan hampir jatuh ke selokan jika tidak ada pilar sebagai pegangannya.

"Astaga Diva!" pekik Celisa.

Diva meringis sakit saat kepalanya terbentur pilar, Untung saja tidak kuat.

"Aw!"

Ia menoleh, menatap kesal siapa pelaku yang hampir membuatnya terjatuh.

"Lo?" Raut wajahnya berubah semakin kesal karena Raga pelakunya.

"Kalau jalan lihat-lihat," ucap Raga. Bibir cowok itu menyungging sinis .

"Lo yang harusnya lihat-lihat. Nggak tahu lantainya licin?" kesalnya.

"Nggak. Gue kan jalan pakai kaki bukan mata," tandas Raga.

Cowok itu berlalu pergi menaiki tangga tanpa rasa bersalah, membuat Diva meremas tali tasnya. Ingin rasanya ia menghajar Raga, tetapi itu bukan sifatnya.

"Cowok sinting," gerutunya.

"Lo nggak papa, Div?" tanya Celisa panik. Bahkan sahabatnya itu terlihat jalan berhati-hati.

Koridor utama yang memang dilewati semua murid membuat lantai menjadi kotor. Belum lagi, percikan air yang deras terkadang mengenai lantai hingga membuatnya licin.

Biasanya, petugas kebersihan sekolah akan membersihkan jika jam pelajaran sudah dimulai. Hal itu dikarenakan untuk menghindari pekerjaan dua kali.

Diva mendengkus. "Nggak papa sih, cuma gue hampir jatuh," adunya.

LOVBAND [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang