JANGAN LUPA LAGU ROMANTISNYA💜
🎧
Dari berangkat sekolah sampai datang, lalu belajar dan istirahat, pikiran Diva tidak bisa tenang. Hal itu dikarenakan ia sangat gugup hari ini.
Di sampingnya, Celisa sedang duduk menyandar sambil menonton drama remaja milik negara Ginseng di ponselnya. Diva sebenarnya diajak menonton untuk menghilangkan rasa gugupnya, tetapi ia menolak. Karena bukannya semakin tenang, pikirannya akan semakin kacau.
Diva merebahkan kepalanya di atas meja dengan lengan sebagai alasnya. Saat matanya hendak terpejam, tiba-tiba ponsel yang di kantong roknya bergetar. Ada panggilan masuk dari seseorang yang telah memporak-porandakan pikirannya sejak semalam.
Diva melirik Celisa yang masih serius menonton dengan telinga yang disumpal earphone. Karena enggan untuk mengganggu sang sahabat, Diva memilih beranjak ke luar kelas, mencari tempat lebih aman untuk mengangkat panggilan telepon masuk tersebut.
Ia memilih menyelusuri lorong perpustakaan, tempat yang jarang dilewati oleh murid SMA Jaya Abadi. Setelah memastikan keadaan aman, barulah Diva mengangkat panggilannya.
"Halo," sapa Diva.
"Halo. Lo lagi di kantin?"
Jantung Diva semakin tidak karuan saja, seperti ingin melompat ke luar saat suara serak Raga menyapa telinganya.
"Enggak. Gue baru aja ke luar kelas untuk angkat panggilan telepon lo. Kenapa?"
"Nggak lupa, kan, sama ucapan gue kemarin?"
Diva menggigit bibir bawahnya. Mana bisa ia lupa jika semalaman saja dirinya tidak bisa tidur nyenyak. Hingga membuat Celisa terus mentertawakan dirinya yang seperti pertama kali jatuh cinta.
"E—enggak."
"Gue serius untuk hari ini," ucap Raga di seberang sana.
"Sekarang gue tunggu lo di rooftop, dan jangan matikan panggilan telepon ini."
"Ga—"
"Lo udah gue kasih kesempatan satu malam untuk meyakinkan perasaan lo sama gue, kan? Sekarang gue butuh jawabannya."
Hening.
Diva menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan perlahan. Setelah cukup tenang, barulah Diva menuruti ucapan Raga untuk menemui laki-laki itu di rooftop dengan panggilan telepon yang masih terhubung.
Setelah menaiki anak tangga menuju lantai tiga, Diva langsung berbelok ke arah timur menuju tangga ke rooftop. Sesampainya di anak tangga terakhir, tepatnya depan pintu rooftop, Diva menempelkan lagi ponselnya ke telinga.
"Gue udah ada di depan pintu, Ga," ucapnya.
"Gue menunggu lo."
Diva menarik gagang pintu dengan sekali tarikan napas. Netra cokelatnya langsung mengedar, mencari sosok yang menyuruh kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVBAND [SELESAI]
Teen Fiction𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐜𝐨𝐩𝐲 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐞⚠️ Memiliki hobi menyanyi dan bercita-cita menjadi penyanyi terkenal, Diva memutuskan bergabung ke dalam band Charming yang ada di sekola...