"ASTAGFIRULLAH! RAGA! DIVA!"
Raga langsung menyingkirkan kaki Diva dari atas pahanya dengan kasar, membuat sang empunya meringis kesakitan. Rahang Raga mengeras dengan tatapan tajam yang ditujukan kepada Egra, Aden, Yuan dan Alto, karena menatapnya seperti maling, belum lagi pekikan Celisa seperti memergoki dia dan Diva melakukan hal dewasa.
"Div, lo nggak papa, kan? Raga udah ngapain lo aja?" cerocos Celisa.
Cewek itu menggeser badan Raga dengan kasar, lalu duduk di samping Diva. Celisa langsung memeriksa wajah, tangan dan kaki Diva bergantian.
"Ini kenapa?" tanya Celisa menunjuk lutut Diva yang lecet bahkan berdarah.
"Jatuh," jawab Diva.
"Sama dia?" tunjuk Celisa pada Raga yang memasang wajah datar.
Diva menggeleng. "Gue tadi kesangkut kabel itu," tunjuk Diva pada kabel sound system yang melintang.
"Serius?"
"Iya, Lis. Udah, deh, jangan mikir yang aneh-aneh."
"Dengar kata sahabat lo, jangan mikir yang aneh-aneh," kesal Raga. Dia menatap keempat sahabatnya yang menatap curiga padanya.
"Nggak usah mikir aneh-aneh!"
"Habisnya kalian, tuh, kayak lagi..."
"Lagi apa?" sela Raga. Mata cokelat terangnya menatap kesal ke arah Alto.
"Lagi unboxing," celetuk Yuan.
Aden yang berada di antara Yuan dan Alto langsung menoyor keduanya. Bukannya takut, mereka malah tertawa meledek.
"Kalian ngapain di sini?" tanya Egra, menghentikan tawa kedua sahabatnya.
"Tanya sama dia," ucap Raga, menunjuk Diva dengan dagunya.
"Kok gue?" Diva tidak terima. Tujuannya ke ruang musik karena ingin menemui Miss Zara, tetapi malah bertemu dengan Raga.
"Bukannya lo yang menyuruh Diva ke sini?" tanya Celisa dengan senyuman sinis.
Raga berdecak. "Tapi, gue bukan yang buat lutut sahabat lo luka."
"Alasan!" kesal Celisa.
"Lis, ini bukan salah Raga. Gue tadi emang jatuh sendiri. Raga juga yang obati luka gue," sanggah Diva.
Raga berdecih pada Celisa. "Asal lo tahu, gara-gara sahabat lo yang licik ini gue sampai di marahi Miss Zara." Tangannya lalu mengambil kotak P3K yang ada di hadapan Diva dan merapikannya.
"Lain kali, kalau lo memfitnah gue lagi, jangan berpikir untuk lepas begitu aja," peringkatnya pada Diva.
"Ga, jangan begitu," tegur Egra.
Raga menoleh pada Egra. "Kalau dia balas gue tanpa melibatkan Miss Zara, gue nggak akan semarah ini. Lo tahu, Charming yang jelek, itu artinya kalian semua udah jelek di mata Miss Zara!" marah Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVBAND [SELESAI]
Teen Fiction𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐜𝐨𝐩𝐲 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐞⚠️ Memiliki hobi menyanyi dan bercita-cita menjadi penyanyi terkenal, Diva memutuskan bergabung ke dalam band Charming yang ada di sekola...