33 - Halte Bus

145 15 11
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Namun, Diva baru pulang karena ia dan anggota band Charming lainnya dipanggil oleh Miss Zara ke ruangannya tanpa kehadiran Raga.

Alasan Miss Zara memanggil band Charming, yaitu untuk membahas soal acara ulang tahun sekolah yang akan jatuh pada hari Rabu depan. Hal itu membuat Miss Zara ingin membahas soal penampilan band Charming sebagai band terbaik milik sekolah yang akan tampil sebagai bintang utama. Mengingat banyak tamu yang diundang oleh pihak sekolah.

Maka dari itu, pembahasan mereka sampai siang, karena harus mengurus banyak keperluan untuk persiapan dalam kurun waktu lima hari.

Diva mengembuskan napas lelahnya. Ia menatap kotak bekal yang isinya masih utuh di laci mejanya. Ia sangat lapar, tetapi makanan itu pedas, jadi Diva tidak bisa memakannya.

Keadaan kelas yang sunyi membuat Diva segera membereskan buku di laci ke dalam tas serta kotak bekal itu. Setelahnya, Diva langsung bergegas menyusuri koridor yang sepi, menuruni anak tangga dengan cepat, lalu keluar dari koridor utama menuju gerbang sekolah.

Matanya baru saja menangkap mobil Egra serta kedua motor Yuan dan Alto yang keluar dari gerbang sekolah.

Sesampainya di luar sekolah, Diva memilih duduk di halte bus. Ia sudah mengirimkan pesan kepada supirnya, tetapi lagi dan lagi, mobilnya sedang bermasalah, jadi tidak ada kepastian kapan akan menjemput.

Diva menunduk. Ia memijat kepalanya yang sakit. Rasa mual itu kembali hadir membuat rasa tak nyaman. Diva harus segera pulang, tetapi tidak ada satu pun kendaraan umum yang lewat.

Hanya satu orang yang ia harapkan untuk bisa membantunya sekarang. Dengan segera Diva mencari kontak sang pacar lalu menghubunginya.

"Halo, kenapa?" tanya Raga di seberang.

"Ga, bisa jemput aku nggak? Soalnya mobil aku lagi di bengkel."

"Aku nggak bisa. Soalnya, Lyra lagi sakit, makanya aku harus jaga dia."

Jadi, itu alasan Raga tidak ikut menemui Miss Zara.

"Tapi, Ga, penyakit aku juga lagi kambuh."

"Kamu bisa naik taksi dulu. Kalau nggak telepon Celisa atau sahabat-sahabat aku."

Air mata Diva lolos. Ia memegang kepalanya yang pusing. "Tapi, aku butuhnya kamu, Ga."

"Tapi, Lyra lebih butuh aku, Div. Hanya aku yang dia punya sekarang di sini."

Diva mengakhiri panggilan itu dengan perasaan yang kecewa. Air matanya semakin deras membasahi kedua pipinya. Ia butuh Raga, sangat. Jika saja kepalanya tidak sakit, mungkin Diva sudah berjalan kaki untuk mencari taksi.

"Ga, kamu kenapa, sih?" lirihnya.

Mendadak kepala Diva semakin pusing dengan perih di ulu hati yang membuat dadanya sesak. Berulang kali Diva menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya.

LOVBAND [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang