Pagi pagi sekali Fino sudah duduk anteng di halte buat nunggu bus. Rencananya dia mau ke tempat les melukis dan kali ini dia berhasil! Gak kesiangan, sudah sarapan dulu, bawa bekal uang dan nasi buatan Reka dan tentunya membawa alat lukisnya.
"Reka, bus nya udah keliatan!"
"Fino naik hati hati ya. Pastiin bus nya udah berhenti dulu." Reka berucap, mereka sedang melakukan video call. Tepatnya Reka yang belum tenang membiarkan Fino sendirian sampai anak itu sampai ke tempat les dengan selamat.
"Oke!" Fino menyahut. Dia menunggu bus nya berhenti sesuai perkataan Reka lalu naik dan duduk ditempat dekat jendela.
Ia tunjuk ke sekeliling dan menunjukannya kepada Reka.
"Reka Fino nanti sampai, Reka kuliah aja!" Fino berbicara, menegur Reka yang nampak masih betah dirumah.
"Heheh, iya ini pun mau berangkat. Hati hati ya, selamat bersenang senang Fino."
"Iyaa Reka juga! Dadaaah." Fino melambai lalu menutup sambungan video call itu.
Bus berhenti, Fino turun dan memberikan sejumlah uang kepada pak supir lalu dia berjalan hati hati menuju tempat les.
Sudah hampir sampai, tinggal beberapa blok lagi. Tapi tiba tiba tali sepatunya lepas, tak sengaja ia injak lalu keseimbangan nya hilang!
Fino hampir saja jatuh, jika saja seseorang di depannya tak menangkap tubuhnya. Fino mendarat di pelukan seseorang, sangat wangi... dan juga empuk!
"Ugh, maaf Fino gak sengaja." Fino segera berdiri dengan benar lalu meminta maaf.
Saat itulah dia mendongak, matanya bersinar dan mulut nya bersuara kagum ketika melihat sosok di depannya ini.
"Woah, cantik."
Yang ditabrak oleh Fino hanya terkekeh lalu menariknya menuju kursi taman.
Wanita itu sangat cantik dan juga tinggi. Begitu elegan dan sangat bercahaya. Fino hampir saja menyebut wanita yang ia tabrak itu sebagai malaikat.
"Lain kali hati hati, benerin dulu tali sepatunya."
"Um, iyaa." Fino menurut lalu mulai mengikat tali sepatunya dengan benar. Setelah itu ia duduk dan menatap wanita itu dengan lekat. Masih terkagum kagum.
"Namanya siapa?" Fino bertanya lebih dulu, bayi ini mengambil langkah duluan selayaknya seorang gentle man!
"Panggil saja Ellanor." Ucapnya sambil tersenyum kecil lalu mengusap puncuk kepala Fino.
"Waah, kenalin ya ini Fino!" Ujarnya sambil memegang dadanya sendiri.
"Oke Fino, anyway kamu mau kemana?" Tanya Ellanor.
"Fino mau ke tempat les melukis disana." Jawab Fino sambil menunjuk bangunan yang menjadi tempat les nya.
Ellanor tersenyum, dia pun berdiri lalu meminta Fino untuk pergi bersama. Katanya ia ingin pergi juga bersama Fino.
Tentu saja Fino senang banget, sampai sampai di tempat les ia pamer sama semua teman teman disana bahwa ia membawa seorang bidadari cantik! Membuat semuanya terkekeh oleh tingkah Fino.
"Fino mau melukis bidadari." Ucapnya saat sudah mengeluarkan alat lukis dari tas. Saat itulah dompetnya jatuh dan terlihat oleh Ellanor, wanita itu membawanya lalu melihat foto yang tersemat disana.
"Ini siapa?"
Fino menoleh dengan pipi yang penuh dengan cat lukis, tangannya pun sudah kotor. Padahal lukisannya tak seberapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend has a Little Space 2
Short Story"Fino, nampaknya disini aku yang akan paling sulit melepaskanmu. Bisakah selamanya kita hanya seperti ini saja?" "Dengan senang hati, Reka."