Anggaplah perbedaan usia Fino dan Nata tidak terlalu jauh disini ya.
Selamat membaca <3
.
.
..
.
.✋hanya untuk 18+
Versi omegaverseWarning: cerita ini sebanyak 3000 kata
.
.
..
."Bunda, kenapa Nata dilarang deket deket sama perempuan sedangkan Fino dilarang deket deket sama cowok?"
"Karena Fino berbeda."
Bunda selalu menjawab seperti itu, padahal Fino sangat sangat penasaran.
Memang Fino berbeda dengan Nata karena ia mengidap little space. Tapi apakah itu bisa dihubungkan dengan larangan bunda soal orientasi seksualnya?
Fino pusing, padahal dia juga mau seperti Nata. Main bersama teman teman nya sampai malam dan menginap sambil bermain game hingga larut malam.
Fino mau itu.
Tapi baru saja berdekatan dengan lelaki, bahkan tetangga mereka saja Fino sudah ditegur bunda. Dimarahi dan suka buru buru dikasih air dan obat aneh.
"Kak, bunda bakal marah. Aku gak mau ikut ikutan dimarahin." Nata berucap, tangannya menahan baju Fino yang saat ini sedang berusaha menaiki pagar rumah mereka. Anak itu nyangkut, mau melompat tapi pagar ini tinggi dan Fino takut terluka.
Alhasil mentok dan membuat Nata kesal bukan kepalang.
"Kamu yang dibebasin sama bunda mana tau perasaan Fino gimana! Pokoknya malam ini Fino mau kabur! Mau main sampai subuh, mau minum minum juga kayak Nata."
Tidak ada keraguan dalam kata kata itu. Nata jadi semakin kesal dan melepaskan pegangan tangan pada baju Fino. Membuat tubuh kakaknya itu limbung dan terjatuh juga. Untung saja dia mendarat dengan selamat.
"Kalau nanti nangis gara gara dijailin temenku terus minta pulang buru buru, aku bakal pura pura gak kenal kakak." Nata berucap sambil mengambil jarak, kemudian berlari dan melompati pagar dengan mudah.
Bahkan dia masih sempat bergaya pas mendarat ke atas tanah.
Mereka kabur melewati pagar itu. Karena gerbang depan tentu saja ada cctv dan dijaga pak satpam.
Salahkan saja Fino yang terlalu dijaga sama bunda. Rumah mereka jadi terasa seperti asrama sekolah saja. Ketat dan penuh aturan.
"Waw.. gelap tapi banyak kelap kerlip hihi."
Nata membiarkan, Fino yang saat ini terlihat antusias hanya karena melihat hingar bingar suasana club itu nampak lucu tapi juga mengesalkan.
"Gila! Mereka tinggi tinggi kayak titan."
"Ck! Kakak aja yang kependekan! Jangan norak deh." Nata menarik kerah baju Fino lalu dia ajak duduk ditempat yang tidak terlalu banyak orang.
"Kak, Mojito satu... eum, susu murni satu." Nata memesan minuman kepada seorang bartender. Kebetulan bartender itu kenalannya. Dia langsung menaruh perhatian kepada Nata dan Fino yang masih pelanga pelongo melihat para wanita menari di sebuah stage dance.
"Wow, aku baru tahu kalau kamu sama cowok juga."
"Hah... Bukan Edd. Dia kakak ku."
Si bartender atau yang kerap disapa Edd itu tertawa dan melongo. Merasa aneh karena ia pikir Nata adalah seorang pedofil yang sedang membawa bocah ke bar ini. Tapi ternyata setelah ditelisik lagi wajah keduanya hampir mirip.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend has a Little Space 2
Short Story"Fino, nampaknya disini aku yang akan paling sulit melepaskanmu. Bisakah selamanya kita hanya seperti ini saja?" "Dengan senang hati, Reka."