Stop✋😠
Patuhi protokol kesehatan dimana pun kamu berada. Pakai masker, jaga jarak dan tetap diam di rumah jika kamu gak berguna.
Jangan lupa vote dan komen.
Jangan lupa juga sayang sama Choco
✋🤭Anyway yuk vaksin!
.
.
..
.
.Di malam hari yang dingin, Reka tiba tiba mendeklarasikan kabar besar yang begitu mengguncang relung hati Fino.
"Fin, besok kita vaksin ya."
Vaksin? Kalau di vaksin berarti bertemu dengan?
Jarum suntik!!
Fino benci jarum suntik dan Reka juga tahu itu. Tapi dia enteng sekali menetapkan jadwal mereka. Bahkan sudah menyiapkan asupan makanan yang bergizi.
Tanpa mendengarkan keluh kesah Fino, Reka berbuat seenaknya malam ini.
Fino tidak mau disuntik, jadi ia memutar otak, mencari alasan pas sekiranya ia bisa lolos dari itu.
Ia ambil ponsel nya lalu mulai menelusuri berbagai situs soal vaksin.
"Jangan memaksakan vaksin apabila demam, memiliki riwayat penyakit paru, sesak nafas dan bla bla bla..."
Badan Fino bergetar. Semua yang tertera di situs ini sama sekali tak Fino alami. Kondisi Fino bahkan sedang sehat sehatnya, sialan... Reka hebat sekali mengurusnya.
"Fin, jangan bergadang ya.""Huuh?"
Reka berbaring lalu menyimpan ponsel Fino, dia juga mulai menarik selimut lalu memijat kepala Fino.
Sialan lagi! Itu trik supaya Fino mudah tidur.
"Kalau mau disuntik, donor darah atau diperiksa katanya jangan bergadang, jadi sekarang tidur ya."
Setelah mendengar penuturan Reka itu, dipikir pikir satu satunya jalan adalah bergadang. Fino akan berjuang keras semalaman supaya tidak tidur biar besok tidak bisa di vaksin!
Tapi rintangan terbesar adalah Reka! Dia memeluknya erat, kepala Fino dipijat dan bahkan sampai menepuk nepuk pantatnya dengan pelan.
Ini bahaya sekali karena mata Fino sudah semakin berat.
"Reka, lapar." Fino merengek, ia tahan tangan Reka supaya stimulasi rasa kantuk itu hilang.
"Loh, kan tadi udah makan."
Meski heran begitu tapi Reka patuh, dia bangun beranjak menuju dapur lalu kembali lagi membawa segelas susu dan beberapa potong biskuit.Fino berteriak dalam batinnya. Kalau minum susu kan jadi makin ngantuk?
"Eomma eottohge?"
Fino ikuti ekspresi dari drama korea yang ia lihat, biasanya jika tokoh utama sedang kebingungan berat kan suka bicara begitu. Fino ikut ikutan saja.
"Udah ya, habis ini tidur Fin." Reka kembali lagi berbaring. Sedangkan Fino mulai makan biskuit nya, sayang kan kalau tak dimakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend has a Little Space 2
Short Story"Fino, nampaknya disini aku yang akan paling sulit melepaskanmu. Bisakah selamanya kita hanya seperti ini saja?" "Dengan senang hati, Reka."