31 Ketika Mereka Saling Bertemu

4K 608 134
                                    

Sudah tiga hari Gaela tinggal di apartemen bersama Fino dan Reka. Hingga tanpa sadar setiap kegiatan Fino kini selalu ditemani oleh anak itu.

Fino kesal, Gaela suka menempel padanya ketimbang sama Reka. Beda sekali dengan pandangan yang sedang ada didalam kepalanya. Fino pikir Gaela akan lebih suka nempel ke Reka, menggoda pacarnya dan menjadi pelakor, tapi ternyata tidak.

"Fino mau eek! Jangan ikutin." Teriak Fino menggelegar di pagi hari ini.

Pasalnya Fino marah dan juga malu karena Gaela terus mengekor bahkan sampai ke kamar mandi sekali pun!

Sudah cukup mereka mandi bareng terus, Fino tak mau ekspresi wajah ketika sedang membuang eek nya terlihat juga oleh Gaela. Malu!

Fino menghela nafas sambil ngeden, dipikir pikir Gaela itu ngelunjak banget. Dia makan sereal Fino, dia pakai baju Fino, dia juga main sama boneka dino, yang lebih keterlaluan lagi setiap malam anak itu sudah berani masuk ke kamar dan tidur meluk Fino!

Gaela gak ada takut takutnya! Bahkan Fino masih ingat kok soal tamparan didepan mini market lusa kemarin. Masa Gaela lupa sih sama rasa sakit itu?

Sudah beres membuang eek, Fino segera mencuci tangan lalu keluar dari kamar mandi. Ia menelan ludah saat Gaela duduk bersila, menatap penuh kearahnya.

Fino sedang berfikir keras, Gaela itu seperti kucing. Dikasih kebaikan sekali eh malah ngekor kemana mana jadinya. Tapi Fino pun tak sepenuhnya benci, karena dia masih merasa kasihan dengan latar belakang anak itu.

"Fino mau telepon Bunda, Gaela diem!" Fino duduk diatas kasur, sedangkan Gaela duduk dibawah dan betah memperhatikan Fino yang sedang berbicara riang dengan seseorang.

"Gaela, berdiri!" Fino memerintah.

Gaela manut dan diam berdiri, bahkan ketika Fino memotretnya pun ia sama sekali tak bergeming.

"Bunda bilang Gaela harus patuh sama Fino kalau mau disini." Begitu ucapnya sambil menatap angkuh.

Fino puas saat melihat anggukan dari Gaela. Dia pun duduk rileks sambil berselonjor kaki, tangan mungilnya menunjuk nunjuk kaki nya yang sedang bergoyang goyang.

"Pijitin!"

Fino sudah seperti nyonya menir, dia memerintah Gaela dengan segala macam keinginan.

Parahnya Gaela patuh saja, dia naik keatas kasur lalu memijat kaki Fino. Mulai dari jari jari mungil, telapak kakinya, pergelangan kaki lalu naik ke betis, naik lagi ke paha.

"Mmhh jangan sampai situ!"

Gaela melihat ekspresi Fino, pipi keduanya sudah memerah! Duh... kalian tahu? Dua bayi ini sedang horny!

"Aah! Berentii." Fino memegang kepala Gaela, berusaha dijauhkan saat merasakan pijatan aneh pada pahanya.

Gaela berhenti, dia mendekat lalu terpejam, mencium bibir Fino dengan lembut lalu melumat dengan halus.

Fino bergidik! Ia dorong tubuh Gaela dengan keras hingga anak itu limbung dan jatuh terlentang dengan tubuh Fino yang duduk diatas selangkangannya.

Fino hendak melayangkan pukulan, tapi tangannya dipegang oleh Gaela, lalu bisa Fino rasakan pinggang Gaela naik turun... posisi ini persis seperti Reka yang melakukan gitu gituan padanya.

Fino malu lah! Dia marah besar, murka dan mau mengamuk. Tapi tiba tiba Gaela bangun dan memeluknya erat. Fino bisa merasakan pundaknya basah dan tubuh anak itu bergetar.

"Maaf Fino, aku udah lama gak itu. Maaf udah kelewatan."

Fino diam mendengarkan tangisan Gaela. Agak tidak tega apalagi saat Fino lihat ada sesuatu yang mengeras dari balik celana pendek itu. Fino paham, kalau ditahan suka sakit... Fino juga sering begitu, makanya suka nyuruh Reka buat diurus.

My Boyfriend has a Little Space 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang