Semua tokoh yang Choco buat kalau berkumpul semua kayaknya bisa bikin satu komplek deh v(・∀・*)
.
.
.Oke selamat membaca
.
.
."Fino, Fino-! Fin!"
Pagi pagi Aru sudah merusuh ngajak Fino bangun. Dia mengguncang pantat sama dada Fino supaya anak itu cepat bangun.
Fino menggeliat lalu membungkus dirinya dengan selimut. Dia mengerang kesal karena tidurnya diganggu.
"Hm? Gak mau ah.. syuh syuh pergi." Habis itu Fino ngorok lagi.
"Gawat Fin! Aru bisa mati!"
"Hum??" Fino bangun, dia menguap lebar habis itu menerima air minum dari Reka.
"Kenapa?" Setelah sadar, barulah Fino bertanya dan menatap Aru dengan serius.
"Pokoknya kamu harus nemenin aku ke lapang, Fin. Panjang ceritanya!"
"Hari ini?"
"Iya hari ini."
Meski Fino malas dan awalnya mau menolak, tapi setelah mendapat bujukan dari Reka... yah akhirnya Fino mau juga. Katanya Fino boleh kok kemana mana asal jangan terlalu cape.
Jangan anu anu juga sama Aru. Fino ingat kok tentang ceramahan panjang Reka yang bilang bahwa ia dan Aru tidak boleh banyak banyak skinship intens, nanti Hagia marah lagi. Begitu deh.
Sampai pada akhirnya pagi menjelang siang mereka sudah ada di lapang dekat dengan taman. Mereka ini sedang duduk disebuah bangku.
Fino melirik Aru, dia nampak gugup dan takut.
"Kenapa?" Fino bertanya pelan pelan.
"Kemarin gak sengaja aku nginjek tai. Artinya aku bakalan kena sial."
"Tai? Tai apa?"
"Dia kucing, mana asem lagi."
Fino masih tidak mengerti tapi dia diam saja mendengarkan dengan baik.
"Terus kan sepatu yang abis nginjek tai itu nginjek sepatu orang lain! Dia marah, terus hampir nonjok muka ku meski udah minta maaf." Aru panik bercerita seperti itu sambil memegang erat paha Fino. Kan atit.
"Kan udah minta maaf! Ngapain takut." Nah Fino mulai kepancing nih.
Baginya kan Aru itu adalah bestie terbaik. Dan selama ini, di hubungan per-bestie-an mereka Aru yang selalu melindungi Fino. Jadi kali ini harus gantian! Fino yang harus melindungi Aru.
"Iya tapi dia orang nya galak! Kemarin tuh dia narik id card ku, gak cuma itu disana ada flashdisk yang isinya kerangka skripsi!"
Fino mengangguk, pantas saja Aru nampak frustasi.
"Terus gimana?"
"Katanya kalau mau flashdisk ku kembali, harus kasih uang 500 ribu sebagai biaya kompensasi sepatu yang ada tai nya itu."
"Idih mahal! Gak boleh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend has a Little Space 2
Povídky"Fino, nampaknya disini aku yang akan paling sulit melepaskanmu. Bisakah selamanya kita hanya seperti ini saja?" "Dengan senang hati, Reka."