bonus part

2K 195 51
                                    

Hai friends, this is special for you

Lama kan nggak ketemu mereka...

Tapi maaf kalau feel-nya kurang dapet...

Enjoy!













" KIRAAAAAA!"

Merasa namanya di panggil Kira pun mendongak, mengalihkan atensinya dari ponsel dalam genggamannya. Senyum manis gadis itu tak pernah berubah dari dulu.

Kira melambaikan tangannya ke arah sahabatnya yang kini tengah berlari ke arahnya.

" Aaaaaa, gue kangen sama Lo!"

" Rahma!" Teriak Kira cukup keras saat tubuhnya hampir saja terjungkal ke belakang ketika Rahma memeluknya erat. Untung saja ada mobil yang menjadi tumpuan Kira.

Rahma melepaskan pelukannya setelah beberapa saat, lalu nyengir ke arah Kira. " hehe, sori Ra. Seneng aja lihat Lo di kampus gue."

Kira menghembuskan nafasnya cukup berat. " Kalau tadi gue sampai---"

Cup. Rahma mengecup pipi Kira dan kembali tersenyum. Dia menggeleng pelan. " Tenang aja. Palingan cuma jatoh ke belakang. Dan yang ngerasain sakitnya juga palingan Lo."

Kira berdecak pelan sambil mengusap pipinya dengan telapak tangan. " Asem banget sih punya temen kayak Lo...," Kira menunjuk wajah Rahma. " Jangan pernah lo cium gue lagi. Jijik!"

" Iya...iya..." Rahma merangkul Kira. " Ya udah, Lo haus kan? Ke cafetaria kampus gue yuk! Gue yang traktir."

Lagi-lagi Kira menghembuskan nafasnya pasrah. " Ini kampus bukan punya Lo kali."

" Sssttt! Diem!" Tegas Rahma sembari meletakan jari telunjuknya di bibir Kira.

" RAHMA!" Kata Kira penuh penekanan karena jengah dengan tingkah laku sahabatnya ini.

Rahma hanya tertawa. Dia terus merangkul Kira hingga akhirnya mereka sampai di cafetaria kampus yang memang jaraknya lumayan dekat.

" Eitsss bentar!" Kata Rahma tiba-tiba ketika Kira hendak duduk di salah satu kursi cafe. Seperti biasa di dekat jendela.

" Apa?" Tanya Kira yang kini sudah kembali berdiri.

Rahma menarik kursinya kemudian duduk. Dia meletakan tas dan ponselnya di atas meja. " Lo kesini emang bener mau nemuin gue kan bukan mau modus ketemu kak Renan?"

Kira berdecak pelan. Dia kembali duduk dan meletakan tas di atas meja. Pandangannya tertoleh ke luar jendela. " Yang nyuruh gue buat kesini itu siapa? Pake maksa lagi. Padahal gue tadi mau pulang aja."

Rahma menggeplak tangan kanan Kira yang sedang bertumpu di atas meja sambil menopang kepala.

" Ish!" Lagi-lagi Kira di buat kesal saat kepalanya hampir membentur meja.

" Gue kesepian tau!"

Sebelah alis Kira terangkat. " Lo juga punya banyak temen kali."

Rahma menatap Kira sepenuhnya. " Lo sih enak sekampus sama Diba. Nah gue, pas baru masuk gue nggak kenal siapapun disini. Mana waktu itu yang ngospek gue kak Renan lagi."

" Udah lewat!" Kira kembali ke posisi awal. " Sekarang kita udah semester 4."

Kira sudah tidak terlalu mendengarkan Rahma mengoceh lagi. Mungkin sekarang gadis itu kesal dan memesan banyak makanan.

Hingga tak sadar mata Kira tertuju pada seseorang yang kini tengah berjalan ke arah pintu masuk cafe. Mata dan tubuh Kira pada akhirnya mengikuti hingga dia bisa memastikan kalau sosok itu benar-benar masuk ke dalam cafe.

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang