part 6

59.9K 2.6K 30
                                    

" kata Lo, kak Renan nggak punya pacar?"

Bukan tanpa alasan Kira menanyakan hal itu. Beberapa detik yang lalu dia melihat Renan baru saja melewatinya dengan seorang cewek yang berada diboncengannya. Mereka terlihat seperti pasangan seorang kekasih terlebih kedua tangan si cewek melingkar erat di perut Renan. Kira juga sampai menghentikan langkahnya karena saking penasarannya. Matanya juga terus tertuju pada dua orang itu tanpa berkedip.

Dan yang kini Kira lihat adalah Renan yang sedang membantu melepas helm cewek itu lalu mengacak rambutnya pelan. Kira tidak mungkin lupa, cewek yang sama yang membuat Renan mengabaikannya saat ingin berkenalan tempo hari. Dan cewek itu juga satu-satunya cewek yang Kira lihat begitu akrab dengan Renan begitupun sebaliknya Renan seperti menjadi orang yang beda ketika bersama dia. Gaya bicaranya yang lebih lembut dan tidak cuek serta senyuman yang selalu terpancar.

" Namanya Gita Nuramdani. Dia seangkatan sama kak Renan," Diba berhenti melangkah tepat disamping Kira lalu matanya juga ikut tertuju pada Renan dan Gita.

" Gue sih nggak tau pasti mereka pacaran atau nggak, soalnya mereka nggak pernah ngumumin secara langsung kalau mereka pacaran. Mungkin mereka cuma sekedar teman dekat karena sama-sama anak olimpiade matematika," tambah Diba.

Kira hanya mengangguk mengerti. Kini dia mengerti kenapa mereka terlihat begitu akrab. Terlebih lagi kini cara mereka bercanda dan tertawa bersama saat masuk ke dalam area sekolah makin memperjelas kalau mereka memang sudah sangat akrab sejak lama.

" Tapi selama ini gue jarang lihat kak Gita?" Tanya Kira lagi.

" Kak Gita emang baru sekolah lagi. Dua Minggu kemarin dia abis ikut Penataran dan dikarantina di luar kota. Mungkin buat persiapan lomba yang setahu gue akan diadakan satu bulan lagi."

" Mereka cocok kok, sama sama pintar," gumam Kira.

" Lo juga harus kayak kak Gita, Ra, buat narik perhatiannya kak Renan. Udah cantik, putih, wangi, senyumnya manis dan pinter lagi. Gue aja sebagai cewek nilai dia itu perfect apalagi cowok," komentar Rahma sambil merangkul Kira.

Kira menggoyangkan tubuhnya agar rangkulan Rahma terlepas. " Jadi maksud Lo itu gue nggak cantik, hitam, bau dan kebalikan dari semua yang Lo sebutin tadi, iya gitu?" Ucap Kira sedikit tersinggung.

Rahma mencubit kedua pipi Kira dengan gemas. " Baper banget sih sahabat gue. Maksud gue itu bukan kayak gitu. Lo bisa rubah sedikit penampilan Lo biar Lo lebih mudah deketin kak Renan dan cepat-cepat selesaikan misi Lo. Siapa tau aja kalau penampilan Lo sedikit di rubah kak Renan langsung mau natap Lo, terkadang cowok itu tertarik karena penampilan si cewek," jelas Rahma.

" Idih ogah banget," kira bergidig ngeri. Dia tidak bisa membayangkan kalau sampai dia merubah penampilannya dan memakai make up seperti Gita. Bukan malah akan dipandang menarik dan jadi perhatian banyak orang tapi Kira akan dipandang aneh oleh siapa saja yang melihatnya. Kira terbiasa tampil normal selayaknya anak SMA pada umumnya. Disetiap harinya tidak ada riasan make up di wajah Kira selain hanya bedak bayi dan liptint tipis agar terlihat tidak pucat.

" Terus Lo mau diem aja kayak gini nunggu sampai kak Renan sendiri yang mau kenalan sama lo. Itu nggak mungkin Ra. Bahkan Lo belum selesaikan misi pertama dan Lo masih punya 6 misi lain yang harus Lo selesaikan," Diba jadi gemas sendiri dengan sikap Kira.

" Dari awal niat gue kan cuma buat selesaikan misi bukan buat narik perhatian kak Renan supaya dia tertarik sama gue, jadi biarlah misi ini selesai tanpa gue harus bersikap yang aneh-aneh."

Rahma menepuk pundak Kira cukup keras. " Nggak pa-pa kali Ra, sambil menyelam minum air. Siapa tau selain Lo bisa wujudin keinginan lo, Lo juga bisa dapet pacar kayak kak Renan yang jadi pujaan hampir semua gadis di sekolah."

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang