part 32

47.5K 2.4K 172
                                    

" Ra gimana kemarin Lo nggak diapa-apain kak Renan kan?"

" Lo nggak ada yang luka kan?"

Rahma dan Diba langsung mencecar Kira dengan berbagai pertanyaan padahal Kira baru saja sampai di kelas bahkan dia belum menaruh tasnya. Kemarin dia Memang belum sempat cerita dikarenakan dia masih sedikit syok. Kejadian yang sama terulang 2x kepadanya. Itu yang membuat Kira hanya diam tak bersuara hingga bel pulang. Kira memutar bola matanya jengah lalu duduk ditempatnya.

Rahma dan Diba langsung mengerubungi Kira hendak mendengar dongeng dari sahabatnya itu.

Kira menatap bergantian Rahma dan Diba. Ditariknya nafas dalam dalam dan dihembuskannya perlahan. " Gara gara Lo berdua yang main main sama kak Renan, kemarin gue hampir saja---" perlahan Kira memegang bibirnya sendiri. Dia bingung harus bilang apa, tapi jika saja itu terjadi mungkin sekarang hidup Kira tidak akan tenang. Dia akan langsung mundur dari misinya dan enggan lagi berhubungan dengan Renan dengan alasan apapun.

Diba langsung membulatkan mata dan menutup mulutnya yang tanpa sadar terbuka. " Jadi kejadian waktu itu yang dimaksud kak Renan itu dia mau cium Lo," ucap Diba heboh.

Untung suasana kelas masih sepi hingga tidak akan mengundang perhatian murid lain. Tapi tetap saja Diba mendapat bekapan kencang dari Kira takut ada orang lain yang mendengarnya dari luar kelas.

" Atau jangan jangan Lo udah ciuman lagi sama kak Renan?" Tebak Rahma.

" Ish, belum lah dan jangan sampe. Gue nggak tau pasti tapi itu yang selalu dia lakukan untuk maksa gue buat bicara jujur."

" Pemaksaan yang so sweet," ucap Diba tiba tiba.

" Mengerikan sih iya, Lo bayangin aja berada diruangan gelap cuma berdua dengan wajah yang menurut gue terlalu dekat, pokoknya, hi.." Kira bergidig ngeri tidak ingin membayangkan dan melanjutkan kata-katanya.

" Kemarin udah nempel belum?" Tanya Rahma kepo.

" Udah," jawab Kira.

" Serius?" Rahma makin kepo begitu juga Diba. Mereka kini sudah berjarak sangat dekat dengan Kira. Wajah kedua temannya sudah berada di sisi masing masing pipi kira hingga Kira bisa merasakan hembusan nafas mereka serta melihat raut mereka yang tampak penasaran.

" Iya udah nempel hidungnya."

" Yah," kata mereka kompak sambil menarik kembali tubuh mereka.

" Kenapa nggak dilanjutin aja sih, padahal tanggung banget kak Renan cuma tinggal miring dikit dan Lo tinggal merem abis itu udah beres, bibir Lo nggak perawan lagi," Kata Rahma dengan santainya.

Kira menoyor dahi Rahma. " Gila Lo, ini juga gara gara Lo berdua pake bikin kak Renan marah segala kan jadinya gue yang kena," Kesal Kira.

" Tapi Lo harus inget, meski Lo harus ketakutan tapi misi Lo terselesaikan, kak Renan ngechat Lo dan misi ke 3 Lo selesai. " Diba bertepuk tangan heboh tapi Kira dan Rahma hanya menatap Diba aneh.

" Selesai lho misi ke 3 kalian nggak seneng apa?" Katanya lagi memancing Rahma dan Kira untuk ikut bergembira.

Kira dan Rahma akhirnya ikut bertepuk tangan tidak bersemangat.

" Perjuangannya berat banget." bahu Kira langsung melorot saat mengingat kembali betapa beratnya perjuangan untuk menyelesaikan satu misi.

" Semua emang perlu perjuangan yang keras Ra, agar hasilnya juga memuaskan. "

" Lo enak tinggal ngomong nah gue yang jalanin kan susah."

" ini udah kesepakatan kita bertiga, atau Lo lupa, perlu gue puterin lagi Vidio saat kita taruhan?" Kata Diba.

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang