part 4

73.6K 3.2K 32
                                    

" Ra, sebenernya Lo mau ngapain sih, udah nyuruh Dateng pagi-pagi sekarang nyuruh bawa buku sebanyak ini," kesal Rahma.

Bukan tanpa alasan Rahma begitu kesal. Bayangkan saja, sejak pukul 4 subuh Kira sudah mengirim Pesan Line kepada Rahma dan Diba secara beruntun hanya untuk menyuruh mereka agar datang pagi-pagi sekali. Sampai di sekolah, Kira kembali menyuruh kedua temannya itu untuk membawakan buku paket yang jumlahnya 7 buku dengan masing-masing buku tebalnya hampir 5cm.

" Kalau dia nggak mau diajak kenalan baik-baik, gue yakin dia masih punya hati untuk nolong cewek yang lemah," ucap Kira sangat yakin.

" Maksud Lo apa?" Tanya Diba.

Kira diam tidak menjawab. Dia menghiraukan pertanyaan-pertanyaan bingung yang dilontarkan Rahma dan Diba kepadanya. Kini ketiganya sedang berada dikoridor utama sekolah. Hari memang masih sangat pagi. Bahkan belum banyak murid yang datang. Dan yang sedang dilakukan Kira adalah menunggu targetnya datang. Rencana ini sudah Kira pikirkan matang-matang sejak semalam. Bahkan dia sudah membayangkan berbagai hal yang akan terjadi termasuk sebuha ending yang manis.

Cara ini masih sama, cara yang dia dapat dari sebuah artikel. Tapi di artikel tersebut tertulis kalau cara ini sangat ampuh. Kira juga sengaja melibatkan dua temannya, selain karena buruh bantuan mereka, Kira juga membuktikan kalau Renan mau bersimpati padanya hingga akhirnya dia mau berkenalan dengan Kira. Renan bukan susah untuk ditaklukan hanya perlu taktik jitu saja untuk mendekatinya.

" Ra, sebenernya Lo mau ngapain sih, gue pegel nih," keluh Rahma. Dia memindahkan sebagian buku ditangannya ke tangan Diba.

" Eh ma, Lo gila ya, berat tau," kesal Diba sambil mencoba menyeimbangkan semua buku yang kini berada ditangannya.

Sedangkan Kira masih terus fokus menatap ke arah gerbang agar dia tidak melewatkan kedatangan Renan. Dan penantian pun tidak berakhir sia-sia, dan setelah beberapa saat menunggu, Renan pun datang. Kira segera menyuruh kedua temannya untuk bersembunyi sambil mengambil alih semua buku yang ada di tangan Diba.

Mereka yang masih belum mengerti apa yang akan Kira lakukan akhirnya hanya menurut saja. Hanya satu ucapan terakhir Kira yang masih mereka ingat sebelum cewek itu pergi.

" Jangan lupa rekam moment lanka yang sebentar lagi terjadi."

Oleh karena itu, Rahma sudah bersiap dengan kamera ponselnya.

Kira mulai berjalan berlawanan arus dengan Renan. Matanya lurus menatap ke depan. Dan drama pun dimulai.  Dia berpura-pura mencoba menyeimbangkan buku yang ada ditangannya dengan langkah kalau yang dibuat sempoyongan. Begitu dia dan Renan hampir berpapasan, Kira sengaja menjatuhkan diri hingga semua buku jatuh dan berserakan di lantai. Kira mulai mengaduh sambil memegangi lututnya.

Kira sudah besar kepala, menyangka Renan akan berjongkok dihadapannya, membantunya memunguti semua buku lalu mengulurkan tangannya membantu Kira berdiri. Namun yang terjadi justru sangat berbeda jauh dari khayalan kira. Renan berjalan melewatinya begitu saja bahkan  ada salah satu buku yang sempat tertendang oleh Renan dan terlempar jauh.

Ditempatnya Kira sudah kesal bukan main. Kalau tidak mau menolong bisakah Renan tidak usah menendang bukunya. Pada buku saja Renan tidak peduli apalagi dengan orang lain, cowok itu seperti robot yang tidak memiliki perasaan. Dan yang tambah membuat Kira geram terhadap Renan adalah buku yang Renan rendang itu buku hasil Kira meminjam dari perpustakaan. Dia sengaja memilih buku yang berukuran tebal. Meski awalnya petugas perpustakaan tidak mengizinkan karena itu adalah buku tebal yang memang sangat diperhatikan dan disimpan khusus karena mudah rusak dan bagiannya mudah copot. Tapi akhirnya berkat kata-kata gombal Kira akhirnya petugas mengizinkan dengan satu catatan agar Kira menjaga buku itu baik-baik.

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang