part 3

84.5K 3.8K 106
                                    

Kira terus menatap lurus ke depan. Pandangannya terus tertuju pada setiap gerak gerik targetnya. Tangannya sudah mengepal. Tatapannya tajam seperti ingin membunuh. Jika bisa terlihat pun, mungkin kepala Kira sudah mengeluarkan asap. Kira masih merasa kesal karena dia diremehkan begitu saja oleh Renan kemarin.

Ternyata nilai 87 belum bisa dikategorikan dengan nilai orang yang pintar dan Renan menganggap Kira adalah seorang cewek bodoh. Meski pada akhirnya Kira tetap kalah dari dua temannya karena nilainya paling rendah. Tapi bukan berarti dengan mudahnya Renan langsung  mencap Kira sebagai cewek bodoh. Dan yang lebih membuat Kira kesal, Rahma dan Diba juga ikut tertawa terbahak-bahak setelah Kira menceritakan hal yang membuatnya seperti orang kerasukan kemarin.

Rahma dan Diba yang sedari tadi berdiri di belakang Kira hanya bisa diam memperhatikan. Entah apa yang akan Kira lakukan tapi semoga ini tidak akan mencelakai Renan.

" Emmm Ra, Lo mau ngapain?" Tanya Rahma pelan.

Kira sedikit merenggangkan jari dan juga lehernya. " Gue cuma mau kenalan," jawabnya.

" Lo nggak mau ngajak kak Renan berantem kan?" Kali ini Diba yang mencoba bertanya.

" Gue cuma mau kenalan aja, main-main gitu sebentar," jawab Kira lagi masih dengan nada santainya.

" Tapi kok Lo kayak mau ngajak kak Renan berantem sih?" Tanya Rahma lagi.

Kira berbalik menghadap kedua temannya. " Gue nggak akan ngelakuin atau ngapa-ngapain aset sekolah kok, Lo berdua tenang aja. Gue juga nggak mau kali cari gara-gara sama cewek satu sekolah kalau gue sampe buat muka Renan yang sok kegantengan itu lecet."

" Kalau niat Lo cuma mau kenalan gayanya jangan kayak gini lah." Diba membuka kepalan tangan Kira lalu menarik kedua sudut bibir Kira hingga membentuk sebuah lengkungan senyum.

Diba sedikit mundur sambil memperhatikan Kira. " Nah kalau kayak gini gue percaya kalau niat Lo itu cuma mau kenalan."

" Tapi sayangnya gue nggak bisa kasih senyum gue ke sembarang orang."

Kira kembali pada gayanya semula membuat Rahma dan Diba hanya bisa geleng-geleng kepala. Kalau orang emosi memang susah untuk diajak bicara baik-baik. Kira berbalik kembali menatap targetnya. Rasa kesalnya makin bertambah ketika dia melihat Renan tengah tertawa. Perlahan Kira menggerakkan kakinya agar melangkah maju namun kembali tertahan karena bahunya ditarik Rahma dan Diba.

" Lo janji kan Ra nggak akan buat kak Renan luka?" Tanya Rahma lagi memastikan.

Kira menghela nafasnya. " Gue janji sama lo berdua," jawabnya sambil mengangkat jari tengah dan telunjuknya.

Setelah tangan Rahma dan Diba turun dari pundaknya, Kira kembali melanjutkan langkahnya untuk mendekati Renan yang sudah terkunci oleh matanya. Rahma dan diba memutuskan untuk mengamati dari jauh saja. Kira kalau sudah marah terkadang memang suka nekad. Mereka hanya berharap Kira tidak akan mendapat masalah setelah apa yang dia lakukan hari ini.

Kira terus berjalan dengan langkah tegasnya bahkan bunyi sepatunya terdengar begitu keras. Semakin dekat Kira dengan tergetnya semakin jelas pula dia mendengar tawa Renan bersama kedua temannya. Hanya tinggal beberapa meter lagi Kira hampir mendekati Renan. Dan beberapa pasang mata juga ada yang memperhatikannya karena tingkah Kira yang menurutnya aneh.

Pandangan Renan, Raka dan Aldi juga sudah tertuju pada Kira. Tawa mereka sudah berhenti akibat derap langkah Kira. Mata Kira terus fokus menatap Renan begitupun Renan yang juga menatap Kira dengan kedua alisnya terangkat.

" Gue pikir ada tentara masuk sekolah," celetuk Aldi.

Kira tak peduli itu. Tangan kanannya yang masih mengepal kuat mulai terangkat bersiap akan meninju Renan. Beberapa yang melihat mulai memekik begitu juga Rahma dan Diba yang teriakannya terdengar jelas ditelinga Kira. Kira mulai tersenyum miring. Mengumpulkan tenaga berniat meninju muka sok kegantengan Renan.

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang