part 21

48.6K 2.4K 35
                                    

Kira datang ke sekolah seperti biasa, tapi belum juga masuk ke dalam gerbang, ada sebuah pemandangan aneh yang membuat dahi Kira berkerut. Rahma dan Diba sudah lebih dulu berada di gerbang seolah tengah menunggu kedatangan Kira sembari melambaikan tangan. Mereka menyuruh Kira agar cepet masuk. Wajah mereka juga terlihat begitu sumringah. Kira akhirnya berjalan malas menghampiri dua sahabatnya.

Kejadian kemarin sungguh berpengaruh bagi Kira. Dia jadi tidak bisa tidur dan suka berteriak tidak jelas. Bahkan Keyra yang awalnya tidur bersamanya sampai Pindah kamar padahal jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Keyra mungkin merasa terganggu karena Kira terus berguling-guling tidak jelas. Ah, semuanya terlalu tiba-tiba bagi Kira. Dan hal itu tentu tidak pernah dia sangka dalam hidupnya.

Sampai di depan Rahma dan Diba, Kira hanya menatap mereka dengan sebelah alis terangkat. Sedangkan Rahma dan Diba menatap Kira dengan senyum penuh arti.

" Lo berdua kenapa--"

Perkataan Kira langsung terpotong karena Rahma dan Diba keburu menubruk Kira dan memeluknya dengan sangat erat.

" Selamat atas keberhasilan lo," ucap mereka bersamaan.

Ditempatnya Kira makin bingung. Dia sama sekali belum membalas pelukan Rahma dan Diba. Keberhasilan apa yang mereka maksud? Itu yang masih menjadi pertanyaan Kira. Hingga akhirnya Kira memukul lengan Rahma dan Diba agar keduanya melepas pelukan mereka karena Kira merasa pengap dan hampir kehabisan nafas.

" Lo berdua mau bunuh gue ya?" Tanya Kira.

" Kita berdua itu memberi selamat atas prestasi yang baru lo torehkan dalam sejarah persahabatan kita," ucap Rahma riang setelah melepas pelukannya.

" Prestasi apa coba? Lo berdua makin hari makin aneh." Kira berjalan melewati Rahma dan Diba begitu saja.

" Ra tunggu!"

Mereka berjalan cepat menyusul Kira lalu memegang pundak cewek itu agar Kira berhenti berjalan. Diba berhenti tepat di depan Kira.

" Lo udah jadian kan sama kak Renan?" Tanya Diba.

Kira tercengang. Sebuah pertanyaan tiba-tiba bersarang di kepala Kira. Darimana Rahma dan Diba mengetahui tentang hal itu. Karena seingat Kira tidak ada satu orangpun yang tau tentang kejadian kemarin. Suasana sekolah yang kemarin sudah benar-benar sepi m membuat Kira yakin sangat kecil kemungkinan untuk ada yang mengetahui.

Diba menjentikkan jarinya di depan wajah Kira. " Kenapa malah bengong. Mana ekspresi bahagia Lo?"

" Gue--"

kira bingung harus mengatakan apa. Dia sendiri saja masih bingung harus berekspresi seperti apa. Senang kah atau sedih kah atau mungkin juga biasa saja. Seperti kata Renan kemarin yang tidak pernah menginginkan status ini ada diantara dirinya dan Kira. Begitupun Kira, dia tidak pernah membayangkan akan berstatus seperti ini dengan Renan. Sebenarnya tidak ada rasa apapun yang Kira rasakan namun kini dia merasa takut kalau adanya status ini hidupnya akan sedikit berubah.

Suara ramai dari area parkir membuat Kira kembali pada dunianya dan ketiganya pun menoleh. Disana Kira melihat kalau Renan baru saja datang bersama Gita yang ada di boncengan nya. Kedatangan mereka tengah disambut oleh Raka dan Aldi. Renan sempat membantu melepaskan pengait helm Gita. Raka, Aldi dan Gita berjalan masuk lebih dulu dan Renan mengekor di belakang. Pandangan Renan dan Kira sempat bertemu hingga Renan memutuskan kontak lebih dulu dan berjalan melewati Kira begitu saja. Tidak ada sapaan apapun yang saling mereka lontarkan selayaknya para pasangan pada umumnya.

" Kita lanjut ngobrol di kelas aja." Rahma menarik tangan Kira untuk segera masuk ke dalam area sekolah.

" Jadi dia pacarnya kak Renan."

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang