Sudah berhari-hari Renan terus mengejar Kira selayaknya Kira mengejar Renan dulu. Tapi nampaknya Kira tetap tak tergoyahkan, dia tetap bersikeras untuk menjauh dari Renan. Kira menjadi sangat sulit ditemui bahkan Kira sempat bertukar motor dengan Diba demi menghindari Renan. Tentu ini membuat posisi Renan semakin sulit. Berbagai cara sudah dia coba demi mendapatkan kata maaf dari Kira?
Pernah suatu hari Renan berpura pura menjadi pelayan kantin demi bertemu Kira dan membuktikan bahwa dia bersungguh sungguh dengan kata maafnya. Tapi tetap saja cara itu gagal dan semakin membuat Kira benci terhadapnya. Raka dan Aldi sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan Renan yang begitu terlihat aneh. Tapi disatu sisi mereka juga tidak percaya Renan yang biasanya sombong kini rela mempermalukan dirinya di depan umum yang otomatis membuat harga dirinya sedikit menurun.
Dan kini Renan tengah berjalan dikoridor dengan menenteng sebuah gitar padahal jam pelajaran masih berlangsung. Sejak kejadian di kantin itu Kira makin sulit ditemui bahkan gadis itu cenderung mengurung dirinya di dalam kelas dan meminta tambahan waktu belajar kepada guru, otomatis Renan tidak bisa menemui Kira secara sembarangan kalau tidak ingin kena semprot guru karena telah menganggu siswanya. Renan nekat melakukan ini karena menurutnya ini satu satunya cara agar dia bisa bertemu Kira, meski resikonya masih tetap sama dia akan kena semprot guru yang sedang mengajar.
Renan menatap pintu kelas Kira yang tertutup rapat hanya terdengar suara guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Renan mengambil sebuah kursi lalu duduk tepat di depan pintu sambil memangku gitar.
Cause i just need one more shot at second chanses
Renan mengeluarkan suaranya yang mampu mengalahkan suara para guru yang sedang mengajar di masing masing kelas.
Yeah, is it too late now to say sorry! Cause i'm missing more than just your body
Guru Dan beberapa murid Yang berada Di sebelah kelas Kira mulai keluar untuk melihat kegaduhan Yang Renan buat. Hanya kelas Kira Saja Yang belum terbuka pintunya.
Ouh is it too late now to say sorry? Yeah I know that I let you down is it too late to say I'm sorry now.
Senyum Renan mengembang ketika melihat pintu didepannya terbuka. Tapi seketika senyum Renan memudar ketika melihat Yang keluar bukanlah Kira melainkan Bu Rike Yang Kini memberinya tatapan tajam sambil berkacak pinggang.
Bu rike berjalan cepat ke arah Renan dan langsung menjewer telinga cowok itu. " Kamu ini bukannya kasih contoh yang baik malah ngajarin bikin di ribut di kelas orang. Pasti kamu juga bolos pelajaran ya?"
Renan sedikit meringis karena telinganya terasa sakit dan panas. Ditambah lagi dia kini tengah menjadi bahan tertawaan murid yang menonton.
" Maaf Bu nggak sengaja,"
" Maaf maaf, suara jelek kamu itu bikin telinga ibu sakit belum lagi petikan gitar kamu yang ngasal makin bikin kepala ibu puyeng."
Ucapan Bu Rike makin memancing gelak tawa para murid. Di sekolah Bu Rike memang bukan hanya sebagai guru mata pelajaran tapi beliau juga merangkap sebagai guru ekskul musik, jadi tak heran kalau beliau mengomentari penampilan Renan.
" Namanya juga baru belajar Bu jadi wajar kalau masih fals dan nggak beraturan."
" Udah jangan banyak alasan, sanan balik ke kelas," usir Bu Rike setelah melepas jeweran nya.
" Saya akan kembali ke kelas tapi sebelum itu izinkan saya bertemu Kira sebentar Bu."
Bu Rike hanya bisa menghela nafas pasrah. Dia kembali masuk ke dalam kelas dan meneriakkan nama Kira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare ( Completed)
Teen Fiction" mulai sekarang Lo jadi cewek gue. Meski gue nggak pernah menginginkan ini." Ditembak oleh seorang cowok terpintar dan terpopuler disekolah mungkin akan sangat membanggakan bagi seorang cewek. Tapi berbeda dengan kirania, cewek yang satu ini justru...