part 30

48.4K 2.4K 24
                                    

" Kira."

Panggilan itu membuat Kira dan kedua temannya menghentikan langkah lalu menoleh ke belakang. Disana Indah tengah melambaikan tangan dan berlari kecil menghampiri mereka.

" Iya ndah, kenapa?"

" Gue boleh minta tolong sama lo?"

" Minta tolong apa?" Indah menarik tangan Kira agar sedikit menjauh dari Rahma dan Diba dan membisikkan sesuatu di telinga Kira.

" Kenapa nggak Lo sendiri aja."

" Please Ra tolongin gue, kalau gue sendiri nggak bakal sempet."

Kira nampak berpikir sejenak setelahnya dia mengangguk juga. " Oke deh,"

Indah tersenyum. " Thanks Ra Lo emang temen gue." Setelah mengucapkan itu Indah berbalik dan kembali masuk kelas. Kira juga kembali menghampiri teman temannya.

" Kenapa Ra?"

" Indah minta tolong."

" Minta tolong apa?"

" Udah lah, cuma hal sepele ayo pergi." Kira merangkul Rahma dan Diba untuk segera ke kantin, mereka berjalan bersisian tak peduli kalau akan menghalangi jalan. Di tengah perjalanan Kira melihat Nandan yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

" Lo berdua duluan aja, gue mau ngomong bentar sama kak Nandan."

" Palingan mau modus," cibir Rahma. Kira hanya menampilkan cengirannya.

" Ayo Dib, susah kalau jalan sama orang yang lagi PDKT," Kata Rahma lalu pergi sembari merangkul Diba.

Kira segera berlari untuk menghampiri Nandan. " Kak," panggil Kira.

Nandan mendongak. " Hai Ra."

" kak aku boleh minta satu formulirnya?"

Nandan yang tadinya tengah fokus meneliti kertas kertas yang ada ditangannya kini menghentikan aktifitasnya dan menatap Kira. " Maksud Lo formulir buat lomba?"

Kira mengangguk. Dia menarik Nandan untuk duduk disebuah bangku panjang yang ada di koridor.

" Lo serius jadi ikut lomba?" Tanya Nandan seolah tidak percaya dengan apa yang Kira minta barusan.

" Pokoknya aku minta satu aja formulirnya masih ada kan?"

Nandan kembali meneliti tumpukan kertas yang ada di pangkuannya. Dia mencari formulir yang tersisa. " Lo beruntung formulirnya masih sisa satu," katanya sambil mengangkat sebuah kertas yang baru dia ambil dari tengah-tengah tumpukan.

Kira menerima formulir itu dan melihatnya sekilas. " Makasih kak."

" ini serius Lo yang bakal ikutan lomba ini?"

Kira tak memberi jawaban. Dia hanya tersenyum singkat pada Nandan.

" Gue seneng kalau Lo jadi ikut, nggak penting kalah menangnya, yang penting itu pengalamannya."

" Iya kak kalau gitu aku pamit ya, sekali lagi makasih." Kira bangkit dan pergi dengan tangan menenteng sebuah kertas.

Kira kembali berjalan menyusuri koridor dan pergi ke kantin menyusul Rahma dan Diba. Kedua matanya tak lepas memperhatikan formulir itu. Senyumnya terus mengembang.

" Tunggu."

Kira tak bisa melanjutkan langkah karena sebuah tangan tiba tiba menahan tangannya. Dia mendongak dan mendapati Renan yang sedang menahan tangannya. Sebelah tangannya buru buru menyembunyikan kertas formulir itu di belakang punggungnya. " Kenapa kak?"

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang