part 28

47.7K 2.3K 176
                                    

Kira  benar benar menghabiskan malam ini di kamar Keyra. Bermain pukul bantal ataupun saling mengelitiki satu sama lain hingga kamar Keyra benar benar berantakan seperti kapal pecah. Mereka sama sama menghempaskan tubuh ke atas kasur yang berantakan setelah merasa lelah karena terus tertawa tak henti henti. Mereka diam sambil memandang langit langit kamar Keyra.

" Kak, Keyra kangen Mama." Ucapan dari mulut Keyra membuat Kira menoleh ke samping menatap Keyra yang masih memandang ke atas.

Kira kembali memandang ke atas. " Kakak, juga kangen key."

" key pengen ketemu mamah deh kak, key pengen sama-sama mamah." Kira mengulurkan tangannya memegang pundak Keyra. Menarik adiknya mendekat dan menjadikan lengannya sebagai bantalan.

" Kalau kamu pengen sama mamah itu artinya kamu bakal ninggalin kakak dan papah, emang kamu tega, emang kamu udah nggak sayang lagi sama kami?"

Keyra menggeleng pelan. " Key sayang papa, sayang kakak juga, pake banget," Ucapnya sambil tersenyum.

" Makanya kamu jangan pernah ngomong pengen sama-sama mama lagi, Karena disini itu masih ada kakak yang sayang sama kamu dan masih ada papa juga yang harus kita jaga dan kita sayangi." Keyra mengangguk. Kira mengelus rambut Keyra dengan tangannya yang lain. Tubuhnya sengaja ia miringkan agar lebih mudah memeluk Keyra.

" Gimana kalau sekarang kita pejamin mata dan bayangin wajah Mama biar rasa kangen kita terobati?"

" setuju kak." Kira menarik tangannya yang Keyra jadikan bantal.

" Kita mulai dari sekarang ya, 1,2, 3." Baru beberapa detik mata mereka terpejam pintu kamar Keyra sudah dibuka oleh seseorang dari luar tanpa di ketuk lebih dulu.

" Papa!" Keyra yang menyadari lebih dulu kedatangan Bagus. Kira juga ikut menatap ke pintu yang terbuka.

" Kira, ada temen kamu dibawah, katanya mau belajar bareng."

Kira mengubah posisinya menjadi duduk diikuti oleh Keyra. " Siapa pah?"

" Kamu temui aja dulu." Kira mengangguk. Bagus segera pergi meninggalkan kamar Keyra yang sedari tadi posisinya memang berada di pintu. Tidak melangkah masuk sedikitpun ke dalam kamar Keyra.

Kira turun dari ranjang. " Key kamu lanjutin dulu, kakak turun sebentar. Awas jangan tidur nanti kakak kesini lagi."

Keyra mengangguk. Kira segera keluar dari kamar dan menutup pintu. Dia berlari menuruni tangga menuju ruang tengah. Di tengah tengah tangga dia bisa melihat seseorang yang kini tengah berbincang bincang dengan papanya. Mereka terlihat sangat akrab. Bahkan Kira belum kembali menuruni tangga karena masih tidak menyangka dengan kedatangan seseorang yang tidak pernah dia duga kedatangannya. Kira segera melanjutkan langkah saat orang itu melihat ke arahnya.

" Pa," panggil Kira pelan setelah berada di dekat papanya dengan pandangan sesekali melirik pada seseorang yang kini terang terangan memandanginya.

" Kalau begitu Om tinggal dulu, selamat belajar ya, kalau Kira malas biar cubit saja hidungnya," Ucap Bagus pada orang itu.

Kira tak terlalu menanggapi candaan papanya dan langsung duduk ditempat Bagus tadi. Dia masih terlalu terkejut dengan kedatangan orang yang kini duduk di hadapannya.

" Lo udah tidur?"

" Belum."

" Kok rambut Lo acak acakan banget, kayak orang baru bangun tidur."

Kira merapikan rambutnya dengan jari tangannya." Tadi abis main sama key," jawab Kira. Orang itu hanya mengangguk.

" Kak Renan ngapain kesini?" Tanya Kira yang terlalu penasaran dengan maksud kedatangan Renan ke rumahnya.

Truth or Dare ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang