Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore ketika aku memasuki ruang kerjaku. Bukan karena aku terlambat datang kerja namun sedari pagi tadi aku ada liputan di luar.
"Ya allah Ja. Kucel banget tuh muka" celetuk mbak rina begitu aku duduk di kursi ku.
"Capek banget gue mbak. Dari subuh udah mangkal di pengadilan agama. Lagi musim artis cerai" curhatku.
Setelah kembali ke kantor, ku pikir aku akan kembali meliput berita politik. Ternyata aku ditugaskan di bidang hiburan. Bidang yang selama ini aku hindari. Malas saja meliput artis artis yang berlomba lomba mencari sensasi demi sebuah eksistensi. Namun bisa apa aku, keputusan atasan mutlak.
"Lagian lu udah bener bener ngeliput atlet cakep cakep di PBSI. Kenapa minta pindah. Mana ke hiburan pula" Memang teman teman kantorku tidak mengetahui alasan yang sebenarnya mengapa aku pindah. Yang mereka tahu, aku mengajukan pindah.
Tiba tiba mas pram meletakkan sebotol minuman isotonik dingin di depanku. "Nih minum dulu biar segeran"
"Eja doang nih. Gue kagak" ledek mbak rina yang hanya ditimpali dengan senyuman oleh mas pram.
Aku meneguk minuman itu hingga nyaris tandas. Benar benar lelah dan haus sedari tadi menderaku. Mending liputan turnamen ke luar negeri sebulan deh daripada ngeliput artis begini. Mana belum tentu semua artis mau di wawancara. Kita harus pintar pintar mengambil momen. Benar benar melelahkan.
"Besok lu libur kan Ja?" Tanya mbak Rina
"Eh.. masa sih mbak" aku bahkan lupa dengan jadwal libur ku saking sibuknya. Ku ambil kalender meja di depanku, besok memang hari libur ku.
"Lu mau kemana besok?"
"Mau tidur seharian. Capek banget gue" sahutku
"Ejaa.. eja.. gimana bisa dapet pacar kalo kerjaan lu tidur doang" celetuk mbak rina
"Udah punya pacar gue" sahutku asal
"Eh seriusan lu?? Siapa?? Jangan jangan kecantol anak pbsi ya? Ngaku gak lu"
"Gak mbak, kecantol pemain jepang. Kento Momota"
Mbak rina langsung menghujaniku dengan keplakan begitu mendengar siapa yang ku akui sebagai pacar.
------
Segar sekali rasanya setelah luluran dan keramas. Mumpung besok hari libur jadi begitu sampai rumah aku bisa sedikit merawat tubuhku yang selama ini tidak sempat ku lakukan karena kesibukanku. Aku masih mengusak kasar rambutku dengan handuk. Agar rambut cepat kering sehingga aku bisa tidur setelahnya. Tiba tiba hp ku berbunyi tanda ada panggilan masuk. Nama Fajar tertera di sana.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam Ja. Besok libur kan?" Darimana dia tahu kalo besok adalah hari liburku.
"Tahu dari mana emang?" Tanyaku
"Tahulah. Aku tahu jadwal kerjamu kok" balasnya sambil terkekeh.
"Jangan jangan selama ini jadi stalker ya Jar. Serem amat"
"Udah ah. Jadinya besok beneran libur nggak?"
"Iya libur. Kenapa Jar?"
"Besok ikut ya"
"Kemana?"
"Mudik ke rumah"
Gimana.. mudik ke rumah?? Ke majalaya ini maksudnya? Kenapa aku harus ikut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Really The One (?)
Fanfiction"Ga nyangka gue kalo lu udah punya anak. Jadi janda pula" - Fajar Alfian, 24 tahun "Andai kamu tau, ini anak siapa. Pasti kamu ga akan bisa ngomong gitu" - Senja Adriana, 24 tahun "Kata ibu ayah Arik kerja di luar negeri. Masa sampai sekarang ga pul...